Eddi Cun, Ahli Waris Pemilik Tanah: SENGKETA TANAH MEMANAS! Oknum Diduga TNI Marinir Muncul di Lokasi, 25 Orang Berseragam Loreng Datangi Tanah Sengketa

Tangsel, – jurnalpolisi.id
Sengketa tanah antara ahli waris Eddi Cun bin Tan Min Seng dan pihak lain berubah menjadi peristiwa penuh ketegangan setelah kemunculan sejumlah oknum berseragam yang diduga TNI Marinir. Sengketa ini bermula dari klaim ahli waris atas Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Abdul Karim, berdasarkan Persil 27, sementara tanah yang disengketakan juga tercatat atas nama Tan Min Seng dalam Persil 14. Perbedaan data ini memicu perselisihan yang belum menemukan titik terang.
Ketegangan mulai meningkat ketika pada 22 Januari 2025, seorang pria berbaju biru tiba-tiba muncul di lokasi sengketa. Pria tersebut mengaku sebagai penyidik dari POM Cilandak Marinir, namun ia menolak memberikan identitas maupun menyebutkan asal kesatuan secara jelas. Kehadiran pria ini membuat pihak ahli waris merasa tertekan dan situasi menjadi semakin tidak kondusif.
Kronologi Kejadian:
Sekitar pukul 10.00 WIB, ahli waris bersama perwakilan mereka, Om Melki, datang ke lokasi tanah untuk melakukan mediasi dengan pihak yang bersengketa. Mediasi ini bertujuan untuk mencari jalan tengah terkait kepemilikan tanah berdasarkan data persil yang berbeda. Namun, baru saja proses diskusi dimulai, tiba-tiba muncul pria berbaju biru yang mengaku sebagai penyidik POM. Pria tersebut tidak menunjukkan surat tugas atau identitas resmi.
Tidak berhenti di situ, sekitar pukul 13.00 WIB, ketegangan memuncak ketika 25 orang berseragam loreng TNI mendatangi lokasi sengketa. Mereka mengaku berasal dari Cilandak Marinir, namun sama seperti pria berbaju biru sebelumnya, mereka tidak memberikan keterangan resmi atau menunjukkan identitas. Kehadiran mereka membuat warga sekitar dan pihak ahli waris merasa terintimidasi.
Pernyataan Eddi Cun:
Saat ditemui oleh awak media, Eddi Cun bin Tan Min Seng menyampaikan rasa kecewa dan kekecewaannya terhadap kejadian tersebut.
“Kami datang ke sini untuk mencari solusi damai. Tanah ini punya sejarah panjang dalam keluarga kami, dan kami hanya ingin hak kami diakui sesuai hukum. Tapi tiba-tiba ada oknum yang mengaku penyidik POM datang tanpa identitas, lalu disusul oleh 25 orang berseragam loreng. Ini bukan cara yang benar untuk menyelesaikan masalah. Kami merasa terintimidasi dan tidak nyaman dengan kehadiran mereka,” ungkap Eddi Cun dengan nada tegas. Saat di temui beberapa awak media. Minggu, (2/2/2025).
Eddi Cun juga menambahkan bahwa dirinya siap mengikuti proses hukum yang berlaku untuk membuktikan klaim kepemilikan tanah tersebut, namun ia menolak segala bentuk tekanan atau intimidasi.
“Jika ada yang merasa punya hak, mari kita buktikan di pengadilan. Jangan gunakan cara-cara seperti ini. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan,” tambahnya.
Pernyataan Om Melki:
Sementara itu, Om Melki, yang mewakili ahli waris dalam proses mediasi, juga memberikan keterangan kepada media.
“Kami datang dengan niat baik untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Tapi begitu kami mulai berdiskusi, tiba-tiba muncul orang berbaju biru yang mengaku dari POM Cilandak. Dia tidak menunjukkan identitas, tidak jelas siapa dia. Kami sempat bingung, tapi tetap berusaha tenang. Namun, keadaan semakin kacau saat 25 orang berseragam loreng datang ke lokasi. Mereka tidak menjelaskan tujuan mereka, dan kehadiran mereka jelas membuat suasana menjadi tegang,” ujar Om Melki.
Menurut Om Melki, pihaknya sudah mencoba meminta klarifikasi dari oknum berseragam tersebut, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Kami tanya baik-baik, mereka dari kesatuan mana, apa tujuan mereka, tapi tidak ada jawaban yang jelas. Ini sangat meresahkan. Kami merasa ada yang tidak beres. Jika mereka benar anggota TNI, seharusnya mereka bisa menunjukkan surat tugas atau identitas resmi,” tambahnya.
Respon Warga dan Netizen:
Kejadian ini tidak hanya membuat warga sekitar resah, tetapi juga menjadi viral di media sosial. Beberapa warga yang berada di lokasi sempat merekam peristiwa tersebut dan menyebarkannya di berbagai platform, memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mempertanyakan keabsahan tindakan oknum-oknum tersebut dan menuntut pihak berwenang untuk segera menyelidiki kejadian ini.
“Kalau memang mereka anggota TNI, harus ada prosedur yang jelas. Ini tanah sengketa, kenapa tiba-tiba ada puluhan orang berseragam datang? Ini sudah seperti intimidasi,” tulis salah satu netizen.
Tuntutan Penyelidikan Lebih Lanjut:
Kasus ini kini menjadi perhatian serius, baik dari masyarakat maupun aparat penegak hukum. Banyak pihak mendesak agar TNI dan POM segera memberikan klarifikasi terkait kehadiran oknum-oknum berseragam tersebut. Selain itu, ahli waris juga berencana melaporkan kejadian ini secara resmi agar mendapatkan perlindungan hukum.
“Kami tidak akan diam. Ini bukan hanya tentang tanah, tapi tentang bagaimana hukum harus ditegakkan tanpa ada tekanan dari pihak mana pun,” tutup Eddi Cun.
Bagaimana kelanjutan kasus ini? Apakah sengketa tanah ini akan menemukan titik terang atau justru semakin memanas dengan adanya dugaan intimidasi dari oknum berseragam? Nantikan informasi selengkapnya hanya di sini!
Editor: Ismail Marjuki JPN