Sistem Keamanan dan Fasilitas Pasca Kekerasan Terhadap Nakes di Mun Werfan Ditingkatkan

Malra,: jurnalpolisi.id

Sistem kemanan dan sejumlah fasilitas yang berada di Puskesmas Mun Werfan akan segera dilakukan peningkatan. Hal itu dikatakan Penjabat Bupati Maluku Tenggara (Malra) Samuel E. Huwae pasca kekerasan yang dialami seorang Dokter.

“Ini akan kita tingkatkan,”kata Huwae dilansir, Senin (09/12/2024)

Untuk diketahui, Dokter berinisial MAN (26), yang sebelumnya bertugas di wilayah tersebut melalui program Nusantara Sehat, akan dipindahkan ke Puskesmas di Kota Langgur untuk melanjutkan sisa masa tugasnya selama enam bulan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan melalui pertemuan daring. Relokasi ini dilakukan demi keselamatan dan pemulihan psikologis korban yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut,” kata Huwae.

Huwae juga menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan korban dapat melanjutkan tugasnya dengan kondisi yang lebih baik.

“Psikologi itu penting, dan kami tidak ingin trauma yang dialami berdampak pada kinerjanya,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Huwae didampingi Pelaksana Harian Sekda Malra Ana Yunus dan sejumlah pimpinan OPD. Mantan Pj. Sekda Malra, Nico Ubro, juga hadir dalam kesempatan tersebut.

Kekerasan terhadap dokter di Mun Werfan menjadi perhatian serius Pemkab Malra. Menurut Huwae, kejadian ini menjadi catatan khusus untuk melakukan pembenahan di wilayah tersebut, baik dari segi keamanan maupun fasilitas pendukung tenaga kesehatan.

“Peristiwa ini adalah pengingat bagi kita untuk memperbaiki hal-hal yang kurang, tidak hanya di Mun Werfan tetapi juga di Maluku Tenggara secara keseluruhan,” tegasnya.

Huwae memastikan Pemkab Malra akan terus mendukung pemulihan kondisi dokter MAN dan berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi tenaga kesehatan di wilayah tersebut.

Tindakan Pemkab Malra ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang menilai bahwa keselamatan tenaga kesehatan harus menjadi prioritas utama.

Selain menjadi solusi jangka pendek, relokasi ini juga menjadi momen refleksi untuk memperbaiki sistem keamanan dan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

Huwae menutup pernyataannya dengan menggaris bawahi pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah-wilayah sulit.

“Kunjungan ini bukan hanya untuk melihat kondisi dokter, tetapi juga sebagai bentuk empati dan dukungan moral dari pemerintah,” pungkasnya.

Publish by (Melky_JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *