Sempat Buron, 4 Pelaku Pembakaran & Pengrusakan Kotak Suara Pilwako di Sungai Penuh Menyerahkan Diri
Sungaipenuh – jurnalpolisi.id
Pasca insiden yang terjadi pada Rabu malam, 27 November 2024 lalu saat perhitungan surat suara yang dirusak hingga pembakaran surat suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, menghebohkan masyarakat. Beberapa hari lalu polisi sudah merilis 9 tersangka yang mana 5 diantaranya sudah ditahan.
Setelah melakukan penahanan terhadap 5 tersangka pengrusakan TPS pada Pilkada Sungai Penuh 27 November lalu. Polda Jambi bersama Polres Kerinci kembali menahan 4 tersangka dari sembilan tersangka pelaku pengrusakan, yang sempat menjadi buron Polda Jambi dan Polres Kerinci.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira bersama Kapolres Kerinci AKBP Muhamad Mujib dan jajaran menyampaikan saat konferensi pers, Selasa 3 Desember 2024 pagi, 5 tersangka telah ditahan di Mapolda Jambi. Kemudian 4 tersangka yang menyerahkan diri dibawa ke Polda Jambi pagi ini.
“Polda Jambi dan Polres Kerinci bekerja secara meraton, akhirnya membuahkan hasil. 9 tersangka berhasil diamankan dan ditahan. Tersangka DK, JH, EG, dan YP telah menyerahkan diri ke Polres Kerinci. Di mana EG pada Minggu 1 Desember 2024. Sedangkan DK dan JH pada Selasa malam 2 Desember sekitar pukul 22.30 WIB. YP yang sempat melarikan diri ke Provinsi Riau juga menyerahkan diri ke Polres Kerinci pada Minggu 1 Desember 2024,” jelas Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira.
Lanjutnya, sesuai dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan dari para tersangka, akan ada pengembangan terhadap pelaku lainnya serta akan diminta pertangungjawaban dari kejadian tersebut.
Kata dia, dari hasil pengembangan ke sembilan tersangka yang sudah ditahan, didapat tersangka baru inisial HG yang masih dalam pengejaran.
“Dari hasil pengembangan dan pemeriksaan terdapat tersangka baru yang saat ini masih buron, yaitu inisial HG. Berkemungkinan ada tersangka lainnya,” kata Andri.
Saat ditanya awak media mengenai adakah kelompok tertentu atau tokoh intelektual yang terlibat dalam kejadian ini, Andri menjawab akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk hal tersebut.
“Ini masih dalam pengembangan, kita akan selidiki itu,” ungkapnya.
(*Mul)