Di DUGA STRES, SEORANG PEMUDA MENGAMUK Di KEUDE KOPI
Bireuen – jurnalpolisi.id
22 Desember 2024 Seorang pemuda paruh baya yang sering wira wiri di seputaran kota bireuen dengan inisial RM mengamuk di salah satu keude kopi samping Moto Tank Desa Juli Keude Dua Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Senin 22 Desember 2024.
Tak ada angin, tak ada hujan tiba tiba RM lelaki paruh baya yang kerap membawa motor roda dua berbendera salah satu partai itu memasuki Warkop Moto tank Juli Keude Dua, pandangannya mengarah ke sekelompok orang yang lagi ngopi, tanpa basa basi RM langsung muncrat muncrat ke hadapan Keuchik Juli Keude Dua yang lagi menikmati kopi moto tank bersama tamunya, RM menuding selama ini tidak pernah mendapatkan batuan dari desa baik bantuan BLT maupun zakat fitrah dari meunasah gampong. Tanpa memperdulikan Kepala Desa yang sedang berbicara dengan Imum Chik dan rombongan Panitia Masjid Besar Juli, RM terus menerus mengeluarkan kata kata tidak senonoh.
“Pakon long hana meurempok sapu pih bantuan dari gampong tanyo Pak Keuchik..? BLT tan, Breuh Fitrah pih han” (red : kenapa saya tidak mendapatkan bantuan dari desa, BLT maupun Zakat Fitrah Pak Kades..?) namun keuchik Mun Gampong Juli Keude Dua yang sudah terbiasa menghadapi RM berusaha memberi pemahaman, tapi bukannya diam, malah RM mengarahkan kemarahan nya ke Imum Chik Masjid dengan cacian cacian, karena gak ada yang memperdulikan, akhirnya kemarahan RM memuncak dengan memecahkan gelas keude kopi hingga berhamburan dan suasana jadi mencekam.
Dalam kondisi hening tiba tiba salah seorang pemuda di sudut keude kopi maju menenangkan RM, pemuda tersebut mengancam RM untuk menghargai Imum Chik dan jangan memalukan Keuchik Gampong dihadapan masyarakat, “ Ka hargai Imum Chik dan Keuchik Gampong, meuhan kahadapi kamo..! “ ancaman pemuda gampong tersebut membuat RM terdiam dan pelan pelan mundur meninggalkan lokasi.
RM yang akrap di panggil Aparaman Juli sangat dikenal kental di kawasan kota Juang bireuen, mengingat ciri khasnya dengan motor roda dua berbendara dan berbaju Partai, atau terkadang dengan seragam loreng yang selalu lengket, tidak pernah lupa menyelip parang dimotor, namun warga tidak terlalu meresponnya karena menganggap dia pria stres
Samirul Fuadi salah serang tokoh masyarakat sangat menyesalkan kejadian ini, sudah sering sekali aparaman mengancam warga dan malah kemana mana dia selalu membawa parang untuk menakut nakuti, dan kebetulan ini terjadi dihadapan Imum Chik yang sepatutnya kita hormati kata Samirul yang kerap di sapa bg Mit beberapa saat setelah kejadian. Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengharapkan agar RM dilaporkn ke pihak berwajib karena sudah sangat meresahkan, namun Tgk. Mulyadi Imum Chik Masjid Juli melarangnya (MA Juli)