Warga Desa Tasik Tebing Serai Minta Petugas PPL Hewan Turun Lapangan, Sapi Terkena Penyakit

Talang Muandau, jurnalpolisi.id

Masyarakat Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, saat ini tengah menghadapi masalah serius dengan penyakit yang menyerang hewan ternak sapi mereka. Hal ini menjadi perhatian khusus warga setempat, yang berharap adanya bantuan dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau dokter hewan.

Zulhardi, salah seorang warga yang juga peternak sapi, menyampaikan keluhan tersebut saat bertemu dengan calon wakil bupati (cawabup) Bagus Santoso, yang melakukan kunjungan mendadak ke desa tersebut pada Selasa, 13 November 2024. Menurut Zulhardi, para peternak sapi di desa tersebut sedang dalam kondisi sangat sedih karena ternaknya terkena penyakit. Namun, hingga saat ini belum ada petugas PPL atau dokter hewan yang turun ke lapangan untuk menangani masalah ini. “Kami mohon bantuan agar ada petugas PPL atau dokter hewan yang bisa kami hubungi. Kami bingung harus mengadu ke siapa,” ujarnya.

Menanggapi laporan tersebut, Bagus Santoso memberikan semangat kepada warga dan berjanji akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut melalui dinas terkait. “Kami akan segera melibatkan OPD teknis, terutama Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bengkalis. Semoga masalah ini segera teratasi sehingga warga dapat kembali beternak sapi dengan aman dan terhindar dari penyakit,” tegas Bagus Santoso.

Terkonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Suhairi, memastikan bahwa laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Puskeswan Talang Muandau. Ia menjelaskan bahwa kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terakhir kali dilaporkan pada tahun 2022, dan sejak saat itu belum ada laporan penyakit sejenis. Beberapa penyakit yang pernah menyerang sapi di Riau antara lain PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan Septicaemia Epizootica (SE).

“Kami akan segera melakukan aksi lapangan untuk mengambil sampel dan mengujinya. Anggaran untuk pengujian masih tersedia, dengan dua pengujian molekuler dan sembilan serologi. Terakhir, kami juga melakukan vaksinasi untuk LSD dan PMK pada bulan Juni 2024,” jelas Suhairi.

Selain itu, Suhairi mengingatkan kepada peternak di wilayah tersebut, khususnya yang mendatangkan sapi dari luar daerah, untuk memastikan bahwa hewan ternak yang dibawa dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Ini sangat penting, terutama untuk sapi-sapi yang berasal dari Sumatera Utara, karena daerah tersebut diketahui rentan terhadap penyakit, terutama pada sapi-sapi yang dipelihara di kebun sawit.

Desa Tasik Tebing Serai terletak di Kecamatan Talang Muandau, berbatasan dengan Kabupaten Siak. Wilayah ini memiliki potensi untuk pengembangan budidaya peternakan, meskipun sebagian besar pemukiman warga berada di kawasan hutan tanaman industri (HTI) akasia.

Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah, diharapkan masalah kesehatan hewan ternak ini dapat segera teratasi, dan peternak di Desa Tasik Tebing Serai dapat kembali menjalankan usaha mereka dengan lebih aman dan sejahtera.

Asmadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *