Pakaian Adat Indonesia Warnai Kemeriahan HUT RSUD dr. Iskak Tulungagung

Tulungagung – jurnalpolisi.id

Bertempat di area parkir timur, tatusan karyawan RSUD dr. Iskak Tulungagung mengikuti apel pagi dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-107 RSUD dr. Iskak, Kamis pagi (14/11).

Dalam sambutannya, dr. Kasil mengajak seluruh karyawan merenungi kembali perjalanan panjang dan sejarah perjuangan rumah sakit.

“Hari ini merupakan momen istimewa yang patut kita syukuri bersama, mengingat perjalanan panjang rumah sakit ini yang telah mencapai usia lebih dari satu abad,” ucap dr. Kasil.

Pada peringatan tahun ini, RSUD dr. Iskak memilih tema ‘SDM Kuat, Rumah Sakit Hebat Menuju Masyarakat Sehat dan Bermartabat’.

Pada kesempatan itu dr. Kasil memuji kesungguhan para karyawan dalam mengenakan pakaian adat. Hal ini makin menguatkan semangat keberagaman civitas RSUD dr. Iskak.

Ia juga mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan dr. Iskak sebagai pendiri rumah sakit yang telah berjuang bagi kesehatan masyarakat di tengah konflik masa Agresi Militer 1948.

“Goresan sejarah ini harus terus kita ingat dan jadikan motivasi. Perjuangan dr. Iskak dan para pendahulu adalah teladan dalam bekerja, mengabdi, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ujarnya.

Tantangan ke depan bagi RSUD dr. Iskak adalah implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan berlaku pada 1 Juli 2025. KRIS merupakan kebijakan BPJS Kesehatan yang bertujuan menciptakan kesetaraan dalam akses layanan rawat inap, sehingga peserta BPJS dari berbagai golongan akan menerima pelayanan yang sama.

“Dengan KRIS, satu ruang rawat inap hanya dapat menampung maksimal empat tempat tidur, sehingga kapasitas kami akan berkurang sekitar 80 unit,” jelas dr. Kasil.

Menurutnya, pengurangan ini perlu disertai dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan rumah sakit, serta pengaturan sistem rujukan agar puskesmas dan rumah sakit kelas C dan D di sekitar Tulungagung lebih berperan, sehingga tidak semua pasien langsung dirujuk ke RSUD dr. Iskak.

Kasil juga menyampaikan bahwa sekitar 30 persen pasien RSUD dr. Iskak berasal dari luar Kabupaten Tulungagung, dan seiring dengan peningkatan status menjadi rumah sakit kelas A, jumlah rujukan diperkirakan akan bertambah. “Penting bagi Dinas Kesehatan untuk mengatur tata kelola rujukan agar rumah sakit sekitar lebih optimal melayani pasien,” tambahnya.

Selain itu, 80 persen pasien RSUD dr. Iskak adalah peserta BPJS, sementara 20 persen lainnya terdiri dari pasien umum dan pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Menurutnya, pembiayaan pasien SKTM sebagian ditanggung oleh Pemda dan CSR rumah sakit, sehingga tetap mendukung layanan kesehatan bagi masyarakat Tulungagung.

Pada kesempatan tersebut, dr. Kasil juga menyerahkan tali asih kepada 19 karyawan yang memasuki masa purna tugas. Selain itu, sebanyak 30 paket sembako diberikan secara simbolis kepada petugas parkir, petugas kebersihan, tukang becak, dan warga sekitar RSUD.

Puncak acara semakin meriah saat peserta apel melakukan fashion show pakaian adat di hadapan direksi dan manajemen, yang disambut dengan sorak-sorai karyawan.

Acara apel juga dimeriahkan dengan penyerahan lukisan perjuangan dr. Iskak dari kelompok seniman PIJAR kepada dr. Kasil. Lukisan ini menggambarkan peristiwa ketika dr. Iskak mengoperasikan Posko Palang Merah Indonesia dan rumah sakit darurat di Dusun Bolu pada 1948, menunjukkan dedikasi dr. Iskak bersama Resimen Mliwis, Lurah Wongso Djanati Wasidjo, tokoh masyarakat, dan warga setempat yang berjuang melawan tantangan masa itu.

Dengan semangat tema HUT ke-107, RSUD dr. Iskak berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya, serta menjadikan nilai perjuangan dr. Iskak sebagai inspirasi dalam pengabdian mereka sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *