Camat Bersama Ketua TP PKK Kecamatan Parongpong Pastikan Pendistribusian Telur Pada Program Pelita Bening Berjalan Baik Dan Tepat Sasaran

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Pemerintah Kecamatan Parongpong melaksanakan kegiatan Perangkat Daerah Peduli Ibu Hamil & Balita Beresiko Stunting (Pelita Bening), di aula Kantor Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (5/11/2024).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Parongpong H. Herman Permadi, A.P., Ketua TP PKK Kecamatan Parongpong Hj. Wini Lidiarni, S.Sos., Kepala Desa Cihanjuang Rahayu Deni Daryanto, Ketua TP PKK Desa Cihanjuang Rahayu Dian Ani Irawati beserta jajaran dan para kader beserta perangkat Desa Cihanjuang Rahayu.

Disela-sela kegiatannya, saat dikonfirmasi Camat Parongpong H. Herman Permadi, A.P., menyampaikan, bahwa perangkat daerah dalam kegiatan Pelita Bening tersebut berperan aktif dalam percepatan penanganan dan pencegahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Balita Beresiko Stunting di wilayah.

“Hari ini kami memperoleh pendistribusian telur dari program Pelita bening, dimana kami hari kemarin itu bersama di empat Desa, masing-masing Desa rata-rata di atas 3000 telur yang diberikan untuk sasaran-sasaran, yaitu Ibu Hamil KEK dan Balita yang memang berat badan kurang ataupun tidak naik termasuk juga ada beberapa balita memang impresikan suspect ya. Ini memang dari program Pemkab Bandung Barat, hari ini kami juga memonitoring mengawasi kaitan pendistribusian terutama mengenai kualitas telur yang didistribusikan, jangan sampai timbul permasalahan kemudian hari,” katanya.

Alhamdulillah hari ini, sambung Herman menuturkan, saya secara langsung turun melihat dan juga mengawasi telur-telur ini dalam kondisi baik.

“Mudah-mudahan ini juga diterima langsung oleh tepat sasaran pun dalam kondisi baik dan layak untuk dimakan.Nah, ini kami pastikan jangan sampai timbul permasalahan kedepannya, apabila ada hal yang tidak inginkan. Semoga tidak terjadilah hal-hal yang tidak kami harapkan dan sebagainya, sehingga kami memastikan bahwa telur-telur ini dengan kondisi baik untuk dimakan dan juga segera mungkin kami pun mendistribusikan kepada sasaran,” pungkasnya.

Lebih lanjut Herman menjelaskan, bahwa dua hari ini (senin dan selasa) Kecamatan Parongpong sudah memperoleh alokasi pendistribusian telur kurang lebih 23.000 untuk tujuh Desa.

“Alhamdulillah berjalan lancar, dan tadi pun saya di Posyandu RW 8 Desa Cihideung melakukan monitoring pembagian langsung ke sasaran, ke para balita dan ibu hamil, alhamdulillah juga bisa dilaksanakan dengan baik dan disampaikan,” ucapnya.

Tak berhenti sampai disitu, selanjutnya Herman berpesan kepada seluruh sasaran sebagai penerima manfaat, agar benar-benar memanfaatkan bantuan ini untuk dikonsumsi bagi balitanya ataupun ibu hamil dalam rangka perbaikan gizi.

Sementara ditempat yang sama, Kader Melati Empat Cihanjuang Rahayu, Leni mengucapkan terimakasih kepada Pemda KBB, Pemerintah Kecamatan Parongpong dan Pemerintah Desa yang telah berperan aktif peduli kepada masyarakat, khususnya kepada Ibu Hamil KEK dan Balita Beresiko Stunting.

“Terimakasih untuk Pemda KBB, Kecamatan Parongpong dan Pemerintah Desa Cihanjuang Rahayu atas program Pelita Bening ini berupa pendistribusian telur untuk anak-anak yang berat badannya lambat dan para ibu hamil. Semoga manfaat ini bisa berjalan terus bisa menambah manfaatnya juga buat semuanya,” ujarnya.

Diakhir wawancara eksklusif, Leni berharap kedepan Pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi masyarakatnya.

Perlu diketahui, Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika anak terlihat kurang dalam proses tinggi badan dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Lebih sederhananya lagi, stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak. Salah Satu penyebabnya adalah kurangnya asupan nutrisi pada anak.

Pertumbuhan anak diartikan ketika anak juga masih dalam kandungan, calon ibu harus memberikan nutrisi dan memperhatikan pertumbuhan anak. Sehingga ketika anak telah lahir, maka anak sudah dianggap sehat dan pertumbuhannya berada di jalur yang tepat.

Setiap Desa di KBB tentu memiliki peran penting untuk mengontrol setiap tumbuh kembang anak.

Ibu hamil yang tidak mendapatkan kecukupan kebutuhan zat gizinya, akan mengalami kurang energi kronis (Bumil KEK). Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah Ibu Hamil yang memiliki risiko KEK yaitu yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan).

DRIVANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *