Apa Yang Telah Disebut Opini, Yang Diduga Ingin Jadi Primadona, Yang Tidak Jelas Dan Recehan.
Aceh Langsa – jurnalpolisi.id
03 November 2024 -Sungguh sangat memalukan, yang sangat cukup aneh di kalangan para publik media masa. Anehnya adanya pemberitaan klarifikasi oleh salah satu media online di kota langsa, terkesan tidak adanya melakukan secara cross cek dari pemberitaan pertama atau pun berawal terbit.
Pada sebelumnya, sempat terjadi terbitan pada judul. Diduga Status Produksinya Pabrik Rokok Bermerek Selera 165, Di Pertanyakan Izin Cukai Yang Kini Telah Digunakan. Terbitan pada tanggal, kamis 31 oktober 2024 bulan yang lalu.
Malah pihak humas pabrik rokok selera 165 itu, lakukan klarifikasi tidak mendasar. Yang telah dilakukan pemberitaan pada media online lainnya, yang menyebutkan opini berjudul. Ini Klarifikasi Pengelola Pabrik Rokok, Terkait Pemberitaan di Media Online. Terbitan pada tanggal, 03 november 2024 dini hari.
Dalam pemberitaan itu, menyebutkan. Sangat tendesius dan opini yang di tuliskan tidak mendasar dikarenakan tanpa adanya konfirmasi terhadap pihak perusahaan, dinas perizinan dan yang terkait lainnya. Penulis hanya menulis berdasarkan opini yang informasi tidak jelas dan di duga berbau politik, karena sangat jelas ia menyatakan bahwa usaha tersebut diperani oleh orang di belakang calon Walikota, dan ini merugikan nama baik seseorang, ujar Salah seorang karyawan.
Dari mana dasar tendensius, sementara itu. Berawal. Beberapa wartawan media online ini juga yang tergabung, sempat mendatangi pabrik rokok selera 165 itu. Malah di temui wartawan media online ini, beberapa petugas sat-pam di pabrik rokok selera 165 tersebut.
Parahnya lagi, ketika beberapa wartawan media online ini yang tergabung dua media. Sempat mendatangi ke lokasi produksinya pabrik rokok selera 165 itu, dini hari kamis 31/10/2024 sekitar pukul.09.00.wib. Bertujuan ingin menemui pihak pengelola produksi pabrik rokok selera 165 itu, berlokasi di gampong jawa tengah tersebut. Saat di lokasi, malah bertemu dengan satuan pengamanan (sat-pam) pabrik rokok selera 165 itu. Masing-masing sat-pam bernama M Hazwa Z dan satpam bernama Yusi aprina agus, sewaktu di tanyai atau di konfirmasi olehnya ke dua satpam tersebut.
Apakah boleh bertemu dari pihak pengelola atau pihak pengawas pabrik rokok selera 165 ini, bertujuan ingin berkonfirmasi serta bersilaturahmi. Namun, pihak ke dua sat-pam itu. Mengomentari kembali, kepada beberapa wartawan media online ini. Dengan mengatakan, “kalau bapak pengawas pabrik ini. Berinisial panggilan Popon pak, sedang keluar pulang ke rumahnya. Kalau bapak bersedia menunggu, boleh bapak bisa tunggu di dalam ruangan tunggu”. Ujar satpam ke dua orang itu.
Namun, wartawan media online ini. Sempat menitipkan nomor kontak selularnya, kepada ke dua satpam tersebut. Agar, pengawasnya itu. Dapat menghubungi kembali, bila sudah tiba di lokasi pabrik rokok selera 165 itu. Namun juga, sampai pemberitaan ini di turunkan secara publik. Pihaknya belum ada merespon apa pun, atas kedatangan beberapa wartawan media online yang tergabung ini. Disinyalir terkesan, menganggap enteng. Dan juga memiliki deking yang sangat kebal, untuk tidak menemuinya.
Berkonstribusi Terhadap Pembangunan Daerah
Dalam pantauan wartawan media online ini juga, dari kama dasarnya opini berita yang telah di unggah di media online lainnya itu. Apa yang telah di sebut opini, yang diduga ingin jadi primadona. Yang tidak jelas, apa yang telah disebutkan oleh humas dan para pekerja itu. Terkesan pula pemberitaan adalah mengharapkan dana recehan, dan terkesan tidak profesional. Gara-gara peng limong ploh, harga diri wartawan itu jadi rendahan.
Tim zbn