Anggaran Miliar Rupiah, Kantor Stasiun Meteorologi Aek Godang Kosong Bak Rumah Hantu

Padang Lawas Utara , jurnalpolisi.id

Kantor Satuan Kerja Stasiun Meteorologi Aek Godang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang beralamat di Jl. Aek Godang, Sibuhuan Kilometer 15, Padang Lawas Utara, menjadi sorotan publik. Pada hari kerja, kantor yang semestinya aktif melayani masyarakat justru kosong, tanpa aktivitas, menyerupai rumah hantu.

Saat awak media mengunjungi kantor tersebut pada Selasa, 19 November 2024, mereka langsung dicegat oleh petugas jaga bandara yang mempertanyakan tujuan kedatangan.

Ketika awak media menjawab hendak ke kantor meteorologi, petugas tersebut menjawab, “Baru saja kepala kantornya keluar istirahat. Besok saja abang datang.”

Tidak puas dengan jawaban itu, awak media mencoba menggali informasi dari warga sekitar. Salah seorang warga, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa kantor tersebut sering terlihat kosong. “Kantor itu lebih sering sepi.

Mungkin penghuninya cuma begu (makhluk halus) yang berkantor di situ. Paling mereka datang pagi saja, habis itu kosong lagi,” ucap warga tersebut.

Kantor yang berada di bawah kepemimpinan Muchamad Nur, S.Kom., ini mendapatkan alokasi anggaran hingga miliaran rupiah setiap tahunnya untuk mendukung operasional dan pelayanan kepada masyarakat, termasuk keselamatan penerbangan di Bandara Aek Godang.

Namun, laporan kondisi kantor yang kosong saat hari kerja menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas pengelolaan kantor dan kinerja kepala satuan kerja (satker).

Sebagai pemimpin, Muchamad Nur, S.Kom., seharusnya memastikan kantor tersebut aktif dalam memberikan informasi meteorologi, baik kepada masyarakat maupun pihak terkait. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Dengan anggaran miliaran rupiah, kantor ini diharapkan menjadi pusat layanan informasi cuaca dan mitigasi bencana di wilayah Padang Lawas Utara. Namun, kenyataan bahwa kantor ini sering kosong menunjukkan potensi maladministrasi dan kurangnya pengawasan.

Hal ini menimbulkan kekecewaan di tengah masyarakat, yang merasa keberadaan kantor BMKG hanya sebatas formalitas tanpa memberikan manfaat nyata.

Warga dan pihak-pihak terkait mendesak BMKG pusat untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Stasiun Meteorologi Aek Godang. Disiplin pegawai, transparansi pengelolaan anggaran, dan peningkatan pelayanan harus menjadi prioritas utama.

“Kami berharap kepala satker dan pegawai lainnya lebih serius dalam menjalankan tugas mereka. Jika ini dibiarkan, anggaran besar hanya akan menjadi pemborosan tanpa hasil yang berarti,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa.

Langkah cepat dari BMKG pusat untuk menindaklanjuti temuan ini diperlukan agar kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan. Kantor BMKG Aek Godang harus kembali ke tujuan awalnya menjadi pusat pelayanan yang aktif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.(Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *