Warga Kemiri Terluka Akibat Bacokan Geng Motor, Aktivitas Galian Tanah Ilegal Diduga Meningkat, Kapolda Banten Gelar Jumling di Kemiri
Kemiri, Kabupaten Tangerang – jurnalpolisi.id
Situasi keamanan di Kecamatan Kemiri kembali memanas setelah seorang warga menjadi korban kekerasan oleh oknum geng motor. Insiden terjadi pada Minggu malam ketika seorang warga berinisial AH (35) diserang menggunakan senjata tajam. Korban mengalami luka bacok serius di bagian kepala dan lengan, dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah setempat. Aksi brutal ini diduga jadi korban aksi brutal gangster, peristiwa ini terjadi di simpang 3 Kecamatan Kemiri, berjarak 100 meter dari kantor Kecamatan Kemiri, Sabtu (31/8/24).
Selain kekerasan geng motor, warga Kemiri juga dibuat resah dengan maraknya aktivitas galian tanah yang diduga ilegal di wilayah tersebut. Aktivitas galian ini memicu berbagai keluhan masyarakat, karena selain merusak lingkungan, banyak dari galian tersebut beroperasi tanpa izin resmi. Warga mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas, karena dikhawatirkan dampaknya akan semakin meluas.
Menanggapi situasi tersebut, Kapolda Banten,Irjen Pol Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M.Si melaksanakan program Jumat Keliling (Jumling) di Masjid Jami Al-Innayah, bertempat Desa Kemiri,”
” Kecamatan Kemiri, pada Jumat (4/10/2024). Dalam kegiatan tersebut, Kapolda bersama jajaran kepolisian Banten berdialog langsung dengan masyarakat setempat mengenai isu keamanan dan aktivitas ilegal yang meresahkan. Kapolda juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta aktif melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
“Kami akan terus memperkuat pengamanan di wilayah ini. Kepolisian Banten berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk kekerasan dan kegiatan yang melanggar hukum, termasuk aktivitas galian tanah tanpa izin,” ujar Warga Kemiri Terluka Akibat Bacokan Geng Motor, Aktivitas Galian Tanah Ilegal Diduga Meningkat, Kapolda Banten Gelar Jumling di Kemiri
Kemiri, Kabupaten Tangerang – Situasi keamanan di Kecamatan Kemiri kembali memanas setelah seorang warga menjadi korban kekerasan oleh oknum geng motor. Insiden terjadi pada Minggu malam ketika seorang warga berinisial AH (35) diserang menggunakan senjata tajam. Korban mengalami luka bacok serius di bagian kepala dan lengan, dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah setempat. Aksi brutal ini diduga jadi korban aksi brutal gangster, peristiwa ini terjadi di simpang 3 Kecamatan Kemiri, berjarak 100 meter dari kantor Kecamatan Kemiri, Sabtu (31/8/24).
Selain kekerasan geng motor, warga Kemiri juga dibuat resah dengan maraknya aktivitas galian tanah yang diduga ilegal di wilayah tersebut. Aktivitas galian ini memicu berbagai keluhan masyarakat, karena selain merusak lingkungan, banyak dari galian tersebut beroperasi tanpa izin resmi. Warga mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas, karena dikhawatirkan dampaknya akan semakin meluas.
Menanggapi situasi tersebut, Kapolda Banten,Irjen Pol Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M.Si melaksanakan program Jumat Keliling (Jumling) di Masjid Jami Al-Innayah, bertempat Desa Kemiri,”
” Kecamatan Kemiri, pada Jumat (4/10/2024). Dalam kegiatan tersebut, Kapolda bersama jajaran kepolisian Banten berdialog langsung dengan masyarakat setempat mengenai isu keamanan dan aktivitas ilegal yang meresahkan. Kapolda juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta aktif melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
“Kami akan terus memperkuat pengamanan di wilayah ini. Kepolisian Banten berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk kekerasan dan kegiatan yang melanggar hukum, termasuk aktivitas galian tanah tanpa izin,” ujar Irjen Pol Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M.Si Saat melaksanakan program Jumat Keliling (Jumling)
Di Masjid Jami Al-Innayah,
Kapolda dalam sambutannya.
Kapolda Banten juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat untuk menjaga stabilitas wilayah serta mencegah terjadinya tindak kejahatan, terutama yang melibatkan kelompok Pengusaha Galian Tanah C. atau geng motor.
Masyarakat Kemiri berharap agar tindakan nyata segera diambil, baik untuk menangani kekerasan geng motor maupun menghentikan aktivitas galian ilegal yang semakin meresahkan.
( Yudi S./108 )