Upacara Berubah Jadi Aksi, Spanduk “Copot Kadispora” Hiasi Peringatan Sumpah Pemuda di Sidimpuan
Padangsidimpuan, jurnalpolisi.id
(28/10/2024) – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Kota Padangsidimpuan yang dilaksanakan di Stadion H.M Nurdin berlangsung meriah, namun turut diwarnai oleh aksi protes dari sejumlah pemuda.
Saat upacara baru saja dimulai, perhatian peserta teralih ke spanduk besar berukuran 2×3 meter bertuliskan “Copot Kadispora Padangsidimpuan” yang dibentangkan di tengah lapangan oleh seorang pemuda. Aksi ini seketika menghebohkan suasana upacara, khususnya saat lagu “Bangun Pemuda Pemudi” berkumandang.
Rangkaian upacara nasional ini diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan para siswa se-Kota Padangsidimpuan. Kejadian tak terduga tersebut membuat para peserta, terutama siswa, mengarahkan pandangan ke spanduk yang menyuarakan tuntutan pencopotan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Kadispora) Kota Padangsidimpuan, Ali Hotman Hasibuan.
Tak lama berselang, petugas Satpol PP bergerak menuju pemuda yang membentangkan spanduk dan sempat terjadi adu mulut. Ketika dimintai keterangan oleh media, Hasmar Siregar, pemuda yang melakukan aksi tersebut, mengungkapkan bahwa aksi itu adalah bentuk kekecewaan terhadap Kadispora Ali Hotman Hasibuan yang dianggap tidak memperhatikan kepentingan pemuda, terutama pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Ini bentuk kekecewaan karena Kadispora kurang melibatkan pemuda dalam kegiatan besar ini. Tidak ada undangan resmi untuk OKP (Organisasi Kepemudaan) dan lembaga kepemudaan lainnya. Padahal, 28 Oktober adalah hari besar bagi pemuda. Seharusnya kegiatan ini bisa menjadi momentum yang dirayakan oleh seluruh pemuda, bukan hanya instansi atau pelajar SMA,” ujar Hasmar dengan nada tegas.
Hasmar dan rekan-rekannya menilai bahwa kinerja Kadispora selama dua tahun terakhir kurang optimal dalam memberdayakan pemuda.
Mereka mengeluhkan minimnya keterlibatan pemuda dalam program-program yang dirancang, bahkan persiapan acara Sumpah Pemuda kali ini dinilai sangat sulit dan rumit untuk diakses oleh para pemuda.
Selain spanduk di lapangan, di luar stadion juga terlihat spanduk lain bertuliskan “Selamat Hari Sumpah Pemuda. Ganti Kadispora Padangsidimpuan.
” Pesan ini menggambarkan harapan dari sebagian pemuda agar kepemimpinan Kadispora dapat dievaluasi demi terciptanya iklim kepemudaan yang lebih inklusif dan mendukung inisiatif para pemuda di kota tersebut.
Sementara itu Awak media mencoba meminta konfirmasi terkait Hal ini kepada Kadispora Padangsidimpuan, Kadispora Ali Hotman Hasibuan belum memberikan tanggapan terkait aksi protes ini.
Di tengah protes ini, para pemuda Sidimpuan berharap agar pemerintah lebih membuka ruang partisipasi bagi mereka, terutama dalam momen-momen penting seperti Sumpah Pemuda.
Mereka menginginkan perubahan yang dapat mendorong pemerintah lebih responsif terhadap aspirasi generasi muda dan mempererat kolaborasi untuk kemajuan kepemudaan di daerah.
Momentum Sumpah Pemuda ini diharapkan bisa menjadi titik balik bagi Kota Padangsidimpuan untuk lebih memberdayakan pemuda dalam peran-peran penting, bukan hanya sebagai pelengkap di acara seremonial.
Ketua salah satu organisasi kepemudaan setempat mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera mengevaluasi kinerja Kadispora dan meningkatkan kebijakan-kebijakan yang dapat memberdayakan pemuda secara konkret.
Sumpah Pemuda sendiri merupakan peristiwa bersejarah yang mempersatukan para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928, dan sampai saat ini menjadi pengingat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa.(P.Harahap)