Pemerintah Kecamatan Lembang Dan TP PKK Kecamatan Lembang Bersama Pemerintah Desa Sekaligus Stakeholder Gelar Rembug Stunting
Oktober 23, 2024
BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id
Dalam rangka percepatan dan pencegahan penurunan stunting, Pemerintah Kecamatan Lembang dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Lembang bersama Pemerintah Desa sekaligus petugas kesehatan di wilayah Kecamatan Lembang gelar Rembug Stunting, di aula Kantor Desa Lembang, Rabu (23/10/2024).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Lembang Drs. Bambang Eko Setyowahjudi, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lembang Hj Maya Ekawati, Sekretaris Kecamatan Lembang H. M. Ali Kurniawan S.Ag., MM., perwakilan Pemerintah Desa se Kecamatan Lembang, Kepala Puskesmas se Kecamatan Lembang, Kepala UPT KB Dadang Badrudin dan tamu undangan lainnya.
Disela-sela kegiatan, saat dikonfirmasi wartawan Jurnal Polisi News, Camat Lembang Drs. Bambang Eko Setyowahjudi menyampaikan, bahwa Kecamatan Lembang mengadakan Rembug Stunting merupakan amanah dari PP No. 72 Tahun 2021 tentang Penurunan Angka Stunting di Republik Indonesia.
“Jadi Lembang kita sudah mengadakan Rembug Stunting tingkat Desa sudah selesai, dan kemudian rangkuman dari kegiatan itu, sekarang kita lakukan diskusi (evaluasi) untuk menemukan permasalahan dan mencari solusi untuk penyelesaian masalah itu,” ujarnya.
Bambang Eko menjelaskan, bahwa Kecamatan Lembang berdasarkan laporan dari Puskesmas yang ada di Lembang, dengan adanya intervensi kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT), kemudian pemberian susu dan pemberian makanan tambahan ekstra dari Desa, pihaknya berhasil menekan angka stunting.
“Kita masih punya PR kurang lebih untuk Kecamatan Lembang itu ada penurunan dari 1.612, sekarang tinggal tersisa 382, kalau dihitung presentase kita tersisa 23 persen, artinya untuk mengejar target Provinsi sebesar 14 persen, kita harus mengejar lagi 9 persen. Dan tadi saya sudah koordinasi dengan Ketua TP PKK Kecamatan maupun Desa itu akan dikejar dalam sebulan ini, akan diselesaikan dalam bulan ini,” pungkasnya.
Mudah-mudahan, sambung Bambang Eko mengatakan, di akhir kegiatan PMT tambahan yang tersisa sampai Desember, Pemerintah Kecamatan Lembang beserta 16 Desa dan stakeholder bisa mencapai target.
“Dalam kegiatan ini oleh kita semua bersinergi dan kita menghadirkan semua stakeholder yang terlibat di dalamnya, utamanya empat Puskesmas yang ada di Lembang. Jadi, semua itu memberikan dukungan penuh dengan kegiatan-kegiatan yang ada di Lembang, dan kita juga mendapat dukungan dari para pekerja sosial seperti PKH, kemudian TKSK, pekerja sosial, itu semuanya terlibat, juga termasuk Tim Penggerak PKK Kecamatan maupun Desa semuanya terlibat, alhamdulillah usaha tidak mengkhianati hasil,” tuturnya.
Disinggung wartawan Jurnal Polisi News terkait adanya keluhan yang disampaikan oleh beberapa petugas kesehatan soal banyaknya Antropometri yang error, Bambang Eko mengaku juga menerima laporan yang sama dari Ketua TP PKK Kecamatan Lembang.
“Iya, memang saya juga menerima laporan dari Ibu Ketua TP PKK Kecamatan, beliau juga menerima laporan dari bawah, karena kebetulan beliau ini langsung turun ke lapangan, ditemukan alat-alat Antropometri yang digunakan di lapangan banyak yang mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa menunjukkan parameter yang jelas. Kita khawatirnya begini, seorang anak dengan intervensi yang kita berikan, si anak itu tumbuh kembang anaknya bagus, berat badan naik dan semua naik, tapi karena alatnya tidak berfungsi sehingga tidak memberikan ukurannya yang jelas,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan olehnya, solusi sementara kita menggunakan alat-alat yang lama dulu seperti timbangan dacin, sambil kita berusaha meminta di fasilitasi melalui Dinkes, melalui Puskesmas untuk meminta vendor agar segera memperbaiki Antropometri itu, karena masih ada garansi.
“Kita ingin Zero New Stunting ini tercapai di Lembang, tapi di sisi lain harapan kita juga, kita ingin mendapatkan dukungan berupa alat-alat yang bisa mengukur dengan pasti. Jadi, kasihan anak-anak kita jangan sampai nanti, mereka tumbuh kembangnya tidak terdeteksi dan harapan ke depan, mudah-mudahan kita bisa memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat di bidang kesehatan ini, dan harapan kita yang terakhir itu jangan lagi ada anak-anak yang terkena stunting di seluruh Kecamatan Lembang dan umumnya di KBB,” ujar Bambang Eko.
Ditempat yang sama, saat dikonfirmasi wartawan Jurnal Polisi News, Ketua TP PKK Kecamatan Lembang Hj Maya Ekawati membenarkan, bahwa pihaknya berhasil menurunkan angka stunting di wilayah.
“Kalau untuk Kecamatan Lembang Insyaallah, alhamdulillah PR nya tinggal sedikit lagi, kalau saya lihat tinggal berapa persen, dari baduta, balita juga ibu hamil Kek juga tinggal tersisa sedikit lagi. Mudah-mudahan di bulan depan nanti sudah bisa terselesaikan yang dimana juga saya dengan pihak lini sektor baik dari pihak bidan, dari ahli gizi, semua, kita berencana akan menambahkan makanan tambahan seperti susu, cemilan untuk ibu hamil supaya juga mengurangi yang tadi tinggal sisa 144 jiwa atau 144 dari ibu hamil yang Kek,” terangnya.
Tak hanya itu, menurut Hj Maya, untuk balita yang terkena stunting pun saat sekarang ini sudah jauh lebih pesat turun.
“Tinggal sedikit lagi, hampir 9 persen, PR kita tinggal segitu. Bismillah di bulan depan mudah-mudahan dari 9 persen itu menjadi 0 persen tidak mungkin, tapi kayaknya mungkin 4 sampai 5 persenan lah, saya berharapnya sih habis, hilang gitu,” ucapnya.
Meski telah berhasil menekan angka stunting, sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Lembang, ia tetap akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Lembang.
“Saya tetap akan melanjutkan gerakan saya jemput bola, turun ke bawah, saya akan lihat kembali ke masyarakat, dimana pada hari ini saya mempunyai PR, dari Kabupaten sendiri adalah untuk melihat tentang lingkungan yang ada di Kecamatan Lembang itu khususnya di desa-desa, di masyarakat, dari mulai sanitasi dari mulai air, dari mulai lingkungan, dari mulai pola asuh anak itu semua akan saya lihat kembali. Dan mungkin saya akan mengedukasikan kembali pola hidup sehat untuk seperti halnya kemarin saya melihat dari salah satu desa, itu ada anak sebetulnya kita sudah memberikan susu penambah berat badan, memberikan PMT tambahan, tetapi anak itu tidak naik-naik timbangannya, nah ini menjadi PR besar saya, ada apa dan kenapa, kalau memang anak ini harus dibawa ke ahli spesialis gizi anak, ke rumah sakit atau misalkan ke poli anak kita akan bawa, kita akan lihat di mana sih letak kesulitan anak ini untuk naik berat badannya dan tinggi badannya,” imbuhnya.
Disindir wartawan Jurnal Polisi News, selama perjalanan TP PKK Kecamatan Lembang maupun TP PKK di 16 Desa dalam rangka percepatan dan pencegahan penurunan stunting di wilayah apakah ada kendala, seperti contohnya operasional. Hj Maya pun membenarkan, namun kendala tersebut masih bisa ditangani olehnya.
“Kalau kendala sih saya rasa semua juga sama, karena medan yang ada di 16 Desa ini medannya sangat luar biasa, tetapi kalau untuk operasional terkadang saya dengan inisiasi saya mengeluarkan kocek pribadi saya, karena saya ingin kader-kader saya itu tidak tidak teriak-teriak kebingungan, minimal mereka ada sedikit perhatian dari saya sebagai Ketua TP PKK Kecamatan. Jadi kalau untuk Kecamatan Lembang Insyaallah aman,” pungkasnya.
Diakhir wawancara eksklusif, Ketua TP PKK Kecamatan Lembang Hj Maya Ekawati mengimbau, kepada teman-teman dari pengurus PKK Kecamatan khususnya, mungkin kita tetap fokuskan untuk kembali turun ke lapangan.
“Kita mengajak ibu-ibu para Kades untuk bersama-sama menghentaskan stunting, bersama kader-kader PMT, kader Posyandu dan mengedukasikan kembali apa yang menjadi hasil dari tadi rembug stunting, dan kita juga akan mendukung program Pelita bening yang dicanangkan, di programkan dari Kabupaten Bandung Barat. Jadi pada hari ini saya dengan teman-teman memang sedang gencar-gencarnya menjemput bola tidak menunggu instruksi dari atas dulu, jadi kita menginisiasi saja, menginisiasi bagaimana caranya Lembang ini Zero stunting menuju Lembang Gerbang Mustika,” tutupnya.
DRIVANA