Ternak Lembu Milik Karyawan Perkebunan PTP. N. III Aek Nabara Utara Kembali Berkeliaran Di Jalinsum. Info Buat Pak Manager
Labuhan – jurnalpolisi.id
Teguran dari pihak management perkebunan PTP. N. III Aek Nabara Utara, tampaknya hanya seminggu berlaku pada para pemilik ternak lembu yang berkeliaran di areal perkebunan dan melintas di jalan lintas sumatera, semakin hangat dibicarakan para pengguna jalan.
Pasalnya, setelah tiga kali berturut turut awak menayangkan pemberitaan terkait banyaknya ternak lembu berkeliaran setiap harinya hingga mencelakakan para pengguna jalan, sempat seminggu ternak lembu tersebut sudah tidak kelihatan, hal tersebut besar kemungkinan adanya larangan dari management perkebunan.
Namun sangat dikesalkan, tepatnya hari Sabtu ( 7/9/2024) ternak lembu yang dimaksut kembali berkeliaran ke areal perkebunan bahkan sampai menyeberang ke jalan lintas sumatera dimana setiap hari dilalui berbagai jenis kenderaan.
Padahal sebelumnya sudah banyak korban kecelakaan akibat ditabrak ternak lembu tersebut adanya yang mengalami patah kaki dan luka memar
namun sampai saat ini korban sia sia tidak ada satupun para pemilik ternak yang bertanggung jawap
Awak media yang bincang bincang dengan seorang karyawan penderes di salah satu kedai kopi di simpang afdeling II mengatakan, sebenarnya keberadaan ternak lembu yang berkeliaran di areal kebun itu sangat mengganggu karena ternak lembu tersebut sering meminum getah susu hasil deresan sehingga mengurangi produksi getah setiap hari, pungkasnya.
Tambah dia, memang sudah sebarusnya pihak perkebunan melalui pihak keamanannya kembali mengadaka pelarangan agar ternak lembu harus diangon pemiliknya, ujarnya mengahiri
Sumber lain juga pada awak media mengatakan, tampaknya ketegasan pihak management perkebunan PTP. N. III tersebut kurang direspon para pemilik ternak karena besar kemungkinan pemilik ternak lembu adalah para staf dan pegawai perkebunan itu sendiri, sebutnya
Terpisah awak media yang berupaya mengkorfirmasikan pada manager Perkebunan melalui telepon seluler tidak direspon.
Penulis Syarifuddin