Optimalkan Penerangan Jalan, Tapanuli Tengah Terapkan Sistem Berbasis GIS untuk Pengelolaan PJU
Tapanuli tengah , jurnalpolisi.id
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tapanuli Tengah, Johannes Hanzen Saruksuk, telah meluncurkan inovasi berbasis digital dalam pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi PJU di wilayah tersebut, yang selama ini dinilai kurang optimal dalam mendukung keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama pada malam hari.
Menurut Johannes, proyek Transformasi Digital PJU ini diangkat sebagai bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II Angkatan XI Tahun 2024, yang diikutinya. Diklat kepemimpinan ini diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa inovasi tersebut dilatarbelakangi dari belum optimalnya sistem pengelolaan penerangan jalan di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang berdampak pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatnya kejahatan jalanan seperti begal.
Kondisi ini, menurut Johannes, sudah menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat pentingnya penerangan jalan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan mencegah tindak kriminalitas.
Selain itu, PJU yang kurang optimal juga menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan keamanan berkendara serta menurunkan daya tarik estetika daerah tersebut, yang pada gilirannya berpengaruh negatif pada sektor pariwisata. “Pariwisata di Tapanuli Tengah memiliki potensi besar, namun salah satu faktor pendukungnya adalah infrastruktur yang memadai, termasuk penerangan jalan,” tambahnya.
Johannes menerangkan bahwa transformasi digital PJU ini difokuskan pada pengelolaan data dan pemeliharaan sistem penerangan jalan secara lebih efisien, baik dari segi biaya maupun energi. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi dan mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang. “Dengan sistem yang lebih modern, kami bisa memastikan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa inovasi ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam perencanaan serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penerangan jalan umum.
Sistem ini memungkinkan pemerintah memiliki data yang akurat dan real-time mengenai kondisi PJU di seluruh kabupaten, sehingga perencanaan pemeliharaan dapat dilakukan dengan lebih baik dan efisien.
Dalam penerapan transformasi ini, pengelolaan PJU yang sebelumnya dilakukan secara manual kini menggunakan sistem berbasis Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG).
“Dengan transformasi digital PJU ini, kita akan memiliki peta koordinat dan database sebaran PJU di Kabupaten Tapanuli Tengah, sehingga apabila ada laporan kerusakan, posisi PJU yang bermasalah dapat diketahui dengan cepat dan jelas,” ujar Johannes kepada Tapanulipost.com, Selasa (10/9/2024).
Lebih lanjut Johannes menyebut hingga saat ini, sebanyak 1.200 PJU di Kecamatan Pandan telah terdigitalisasi. Johannes menargetkan seluruh PJU di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat terdigitalisasi dalam waktu dekat untuk memudahkan proses pendataan dan perbaikan.
“Ini adalah langkah awal yang sangat penting bagi kami untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di Tapanuli Tengah, dan kami optimis seluruh PJU dapat terdigitalisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ungkapnya.
“Saat ini sedang dilakukan perbaikan pada 120 PJU yang rusak di jalan-jalan utama Kota Pandan,” tutupnya, sambil menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan proyek ini agar masyarakat dapat segera merasakan manfaat dari transformasi digital tersebut. (P.Harahap)