Konsumen Keluhkan Pelayanan Jasa Pengiriman J&T Express: Diduga Kurir Tidak Konfirmasi ke Penerima, Tiba-Tiba Status Pengiriman Paket Di Kembalikan Ke Pengirim

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Seorang warga Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kebupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan Jasa pengiriman barang berbasis online, yakni J&T Express yang tak kunjung mengantarkan pesanannya.

SI (30) menyampaikan, bahwa barang yang ia pesan sebelumnya di aplikasi Tik-tok dengan pembayaran via COD tidak kunjung diantar oleh kurir, padahal barang yang dipesan sangat dibutuhkan olehnya.

“Saya pesan di aplikasi Tik-tok pada tanggal 24 September 2024, estimasi pengiriman harusnya tanggal 28 September 2024 barang sudah diterima, tapi sampai sore tadi paket belum juga datang, padahal di status pengiriman pada pukul 09.56 WIB keterangannya paket anda sedang dikirim. Nah anehnya, pada pukul 13.40 WIB di status pengiriman berubah, percobaan pengiriman gagal dengan alasan paket ditolak pelanggan, padahal saya tidak menolak pesan tersebut dan tidak ada juga kurir J&T Express yang menghubungi saya, sedangkan seharian saya ada dirumah dan saya tanya ke tetangga tidak ada kurir J&T Express yang datang,” katanya, Sabtu (28/9/2024).

Setelah itu, sambung SI menuturkan, saya berupaya mendatangi cabang J&T Express terdekat, namun pihak J&T Express terdekat yang mengaku admin menyampaikan, tidak tahu tanpa memberikan penjelasan dan melakukan pengecekan barang.

“Orang yang mengaku admin di J&T Express itu malah menyuruh saya ke Gudang J&T Express, yang katanya berada di Desa Sariwangi, tanpa memberitahu alamat jelas gudang J&T Express yang dia maksud,” jelasnya.

Menurutnya, admin J&T Express yang beralamat di Jalan Kolonel Masturi (Patrol), Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, KBB tidak profesional dalam menanggapi keluhan konsumen.

SI mengaku kecewa atas pelayanan J&T Express cabang Parongpong. Sebab, bukan kali pertama kejadian ini terjadi.

“Kejadian ini bukan pertama kalinya, sebelumnya ditanggal 25 September 2024 juga sama seperti itu, malah saya mengirim pesan ke nomor WhatsApp kurir J&T Express bernama Moch Iqbal Mustopa, tapi kurirnya tidak merespon pesan saya, tiba-tiba barang yang saya pesan statusnya, paket ditolak pelanggan, padahal saya tidak pernah menolak paket itu, ada yang menghubungi saya juga tidak ada dari J&T Express. Kemudian di tanggal 27 September 2024 status pengirimannya tertulis, paket anda telah dikembalikan ke penjual, kan aneh,” bebernya.

Ia pun melontarkan pertanyaan melalui media Jurnal Polisi News, dari status pengiriman, apakah bisa kurir mengembalikan barang yang dipesan oleh konsumen tanpa melalui J&T Express kembali? sedangkan dalam status pengiriman barang tersebut barang sudah dikembalikan kepada penjual!

“Kalau yang sekarang, dalam status pengiriman, saya berupaya menghubungi nomor WhatsApp kurir J&T Express bernama Elnusa Adha Gumelar, tapi nomor yang tercantum disitu tidak terdaftar di aplikasi WhatsApp, maka dari itu saya datang ke cabang terdekat, malah kata admin J&T Express cabang Parongpong jawabannya tidak tahu-tidak tahu, dan menyuruh saya datang langsung ke gudang J&T Express yang di Sariwangi tanpa memberitahu alamat jelasnya,” cecarnya.

Dihari yang sama, disambangi Tim Investigasi Jurnal Polisi News, ketika dikonfirmasi Admin J&T Express cabang Parongpong (Patrol) yang diketahui bernama Acep membantah tidak menjelaskan kepada SI sebagai konsumen.

“Maksud saya begini, saya kan kalau misalkan kurir suka ada nitipin (barang) nih ke saya (sambil memberikan contoh paket barang konsumen) terus pas si Ibu nanya, kan saya lihat nih alurnya, nah itu sudah diantar sama kurir setahu saya. Sudah gitu langsung dikembalikan barang yang Ibu tadi, saya hanya menjelaskan apa yang saya tahu bukan berarti melemparin, karena saya menjelaskan ke Ibu tadi, ibu kalau soal itu mah langsung sama kurir, Ibu nanya ke saya, kurir nya yang mana pak, saya tidak tahu karena memang ada kurir disini ada dua namanya Obot dan Supriadi,” terangnya.

Kemudian, Acep bertanya kepada Tim Investigasi Jurnal Polisi News nama kurir dalam status pengiriman konsumen yang menyampaikan keluhan, Tim Investigasi pun memperlihatkan beberapa bukti terkait keluhan konsumen.

Acep pun mengaku sudah menyampaikan kepada konsumen, bahwa kurir tersebut tidak ada di J&T Express cabang Parongpong.

“Paket kurir kan disini disimpannya dari gudang, nah saya jelaskan ke Ibu, saya jelaskan apa yang saya tahu, bahwasanya disini kurirnya cuma ada Supriadi sama Obot,” pungkasnya.

Tak berhenti sampai disitu, Acep pun mengaku mengarahkan konsumen ke gudang J&T Express yang beralamat di Desa Sariwangi.

“Karena biar tahu barangkali ada kurirnya disana,” imbuhnya.

Disinggung Tim Investigasi Jurnal Polisi News, terkait arahannya kepada konsumen untuk mendatangi gudang J&T Express yang beralamat di Desa Sariwangi tanpa memberikan alamat lengkap dan jelas. Acep pun mengakui kesalahannya.

“Soalnya Ibunya tidak nanya lengkap, langsung pergi. Mungkin saya kurang lengkap saya mengakui itu,” ujarnya.

Soal tak melakukan pengecekan barang konsumen terlebih dahulu, Acep menuturkan, bahwa ia sebagai admin ditugaskan oleh pusat untuk mengirim paket ke gudang.

“Makanya ke Ibu saya bilang, besok kesini lagi ya bu, saya mau nanyain lagi,” ucapnya.

Selanjutnya, Tim Investigasi Jurnal Polisi News masih melakukan penelusuran dilapangan terkait adanya indikasi kejanggalan pada pengiriman paket yang dilakukan Jasa pengiriman barang berbasis online, yakni J&T Express kepada konsumen.

RED – TIM INVESTIGASI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *