Besarnya Debit Air Akibat Hujan Deras,Saluran Pembuangan D.I Paya Peuraden Kuala Jebol

Bireuen – jurnalpolisi.id

Akibat diguyur hujan deras pd malam Selasa 1/9/2024 Saluran Pembuang Peuraden yg sedang dikerjakan oleh PT. Sabar Harapan Bersaudara jebol dan patah ke lahan sawah warga.
Akibat jebolnya proyek yg menelan anggaran besar tersebut membuat beberapa warga Dusun Cureh Barat Desa Geulanggang Gampong Kec.Kota Juang kesal.
Mereka merasa di rugikan akibat jebolnya saluran yg sedang dalam tahap pengerjaan itu.
Hal ini telah berdampak terhadap hancurnya padi warga akibat patahan saluran dan derasnya aliran air yg kemudian menggenangi lahan mereka.

Salah seorang warga Cureh dan jg merupakan petani di areal tersebut yg tidak mau disebutkan namanya saat ditemui awak media kami mengatakan, “Pade kamo terancam gagal panen akibat pengerjaan proyek ini, mohon Pak mita solusi dan awaknyan beu ditem tanggong jaweub” (Padi kami terancam gagal panen akibat pengerjaan proyek, tolong Pak cari solusinya dan mereka pelaksana proyek mau bertanggung jawab).

Amatan wartawan JPN di lokasi proyek paska terjangan banjir, pelaksana proyek PT. Sabar Harapan Bersaudara terkesan seperti kurang peduli dan abai.
Tidak ada penanganan apa-apa dan terkesan abai akan kejadian di lapangan dan tentunya ini menjadi tanda tanya besar terhadap kesiapan mereka selaku pelaksana kegiatan dan penanggungjawab proyek dimaksud.

Ketika dimintai tanggapannya,Ketua Generasi Aceh Bermatabat (GAB) Hendra Gunawan berujar, “Perlu dipertanyakan apakah Rekanan yang mengerjakan pekerjaan Rehabilitas Saluran Pembuang D. I Paya Peuraden Kuala Kecamatan Kota Juang dengan Nomor kontrak 610/03/SP/PK/SDA/PUPR/VII/2024. Tanggal Kontrak 23 JULI 2024 sudah sesuai spesifikasinya.?”
Dimana masa Pelaksana 150 hari Kerja dengan nilai kotrak Rp. 1.113.090.000.-

Sangat disesalkan karena proyek tersebut terkesan jalan ditempat dan terkesan tidak dikerjakan maksimal.
Di lokasi hanya terlihat beberapa pekerja harian lepas dan satu alat berat rusak yg juga terkesan dibiarkan tanpa ada aktifitas perbaikan.

Amatan masyarakat banyak,baik yg memiliki lahan ataupun masyarakat yg beraktifitas lalu lalang melintasi daerah itu pun ikut bersuara penuh kekhawatiran karena saluran ini sangat vital dan menentukan akibat sering meluap saat hujan lebat tiba.
Di khawatirkan bila salah penanganan,baik waktu maupun kwalitas akan bisa berdampak buruk dan fatal akibatnya.

Jika dilihat masa kontrak saat mulai berlaku sampai dengan saat ini serta alat berat yg diturunkan ke lapangan juga sangat – sangat tidak memadai untuk ukuran pekerjaan yg besar dengan anggaran Milyaran rupiah tersebut.
“Ini sudah sangat-sangat merugikan masyarakat dan harus ada pihak yg bertanggungjawab atas semua ini.” tambah Hendra Gunawan.
Ketua GAB juga berharap agar pihak Kejaksaan dan Kepolisian selaku aparat penegakan hukum yg berwenang bisa segera menyelidiki apa benar pelaksanaannya sudah sesuai dengan aturan dan spesifikasi yang berlaku.?
Serta apakah pihak rekanan punya spesifikasi dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan ini.?
Jangan- jangan ada main mata dan motif lain untuk memenangkan Tender kepada rekanan tersebut padahal mereka tidak cukup syarat dan kemampuan tapi tetap diloloskan.
Alhasil nantinya Negara dan Masyarakatlah yg dirugikan.

Lebih lanjut,Ketua GAB memohon kepada pihak penegak hukum untuk benar-benar menyelidikinya karena ini menyangkut kebutuhan dan keselamatan masyarakat banyak apalagi kondisi alam yg lagi tidak bersahabat di musim penghujan saat ini.
(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *