Aparat Desa Tertangkap Basah diduga Melakukan Perbuatan Tidak Senonoh, Warga Desa Tanggabosi 3 Meradang

Mandailing natal, jurnalpolisi.id

Aparat desa yang seyogyanya berperan sebagai pelayan masyarakat dan pendukung utama kinerja pemerintahan desa untuk menciptakan desa yang makmur dan sejahtera, justru mencoreng citra institusi tersebut. Kejadian memalukan ini terjadi pada Senin (9/9/2024) di Desa Tanggabosi 3, di mana seorang aparat desa tertangkap basah melakukan perbuatan tidak senonoh yang diduga melibatkan istri orang lain.

Berbeda dengan harapan masyarakat terhadap aparat desa sebagai sosok teladan, aparat Desa Tanggabosi 3 berinisial ST justru terlibat dalam skandal yang sangat meresahkan. Perbuatan yang tak bermoral ini bukan hanya melanggar hukum adat dan agama, tetapi juga hukum negara, sehingga menciptakan ketidaknyamanan dan kemarahan di kalangan masyarakat desa. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Nasution, salah seorang warga Desa Tanggabosi 3, mengungkapkan bahwa perilaku ST sudah lama menjadi sorotan. “Perilaku aparat desa kami ini, inisial ST, sudah lama kami perhatikan dan kami curigai. Baru tadi malam kami berhasil menangkap basah perilaku bejatnya,” jelas Nasution kepada media.

Warga yang sudah tidak tahan dengan kelakuan ST langsung bertindak tegas. “Pelaku tersebut sudah kami amankan dan kami bawa ke Kantor Polisi Polsek Siabu,” tambah Nasution, menegaskan bahwa warga tidak ingin kasus ini berlarut-larut tanpa penanganan hukum.

Di sisi lain, ketika media mencoba mengonfirmasi langsung kepada ST, ia menyangkal tuduhan bahwa dirinya tertangkap basah. “Saya tidak ketangkap, saya hanya dikejar-kejar warga,” ujar ST saat dikonfirmasi. Pernyataan ini menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat, yang menilai bahwa pelaku berusaha menghindari tanggung jawab atas perbuatannya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Tanggabosi 3 enggan memberikan keterangan terkait skandal yang melibatkan salah satu aparat desanya, menambah ketidakpastian mengenai tindakan lanjutan yang akan diambil oleh pihak pemerintahan desa. Masyarakat kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait penyelidikan dan penanganan kasus ini. (P.Harahap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *