Tiang Listrik Tumbang Akibat Hujan Lebat dan Angin Kencang di Mandailing Natal, Akses Jalan Terganggu
MANDAILING NATAL – jurnalpolisi.id
Hujan lebat disertai angin kencang melanda Desa Tanjung Medan, Kecamatan Muarasipongi, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (30/8/2024) sore, menyebabkan satu unit tiang listrik tumbang. Akibat kejadian ini, akses jalan lintas dari Kecamatan Muarasipongi menuju Kecamatan Pakantan menjadi sulit dilalui oleh pengendara roda dua maupun roda empat.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB ketika hujan deras dan angin kencang menyebabkan tanah longsor di kawasan tersebut. Longsoran tanah menimpa kabel listrik, yang akhirnya membuat satu unit tiang listrik di halaman rumah warga terseret dan tumbang, menutupi badan jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan.
Saat dihubungi wartawan, Taufik Pungkut, warga Desa Tanjung Medan, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi dengan cepat setelah hujan lebat dan angin kencang melanda kawasan tersebut. “Tanah longsor menimpa kabel listrik dan jatuh ke badan jalan. Setelah itu, tiang listrik yang berada di halaman rumah warga ikut diseret dan menutupi jalan lintas menuju Pakantan,” jelas Taufik.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, terganggunya akses jalan di kawasan tersebut membuat warga sekitar dan pengguna jalan mengalami kesulitan. “Alhamdulillah gak ada korban, hanya saja akses jalan terganggu,” tambahnya.
Masyarakat setempat sangat berharap agar pihak terkait, terutama PLN dan pemerintah daerah, segera turun tangan untuk memperbaiki tiang listrik yang tumbang tersebut. Selain mengganggu lalu lintas, kondisi ini juga dinilai membahayakan keselamatan pengendara dan warga sekitar. “Semoga cepat diperbaiki, karena ini sangat membahayakan pengendara dan masyarakat setempat,” tandas Taufik.
Warga juga mengungkapkan harapan mereka agar pihak berwenang dapat memberikan perhatian lebih pada infrastruktur di daerah rawan bencana seperti Tanjung Medan. Mereka meminta agar dilakukan upaya preventif, seperti penanaman pohon di sekitar kawasan rawan longsor dan perbaikan jalan yang sering terkena dampak cuaca ekstrem. “Kami berharap pemerintah tidak hanya cepat tanggap dalam penanganan darurat, tetapi juga dalam upaya pencegahan. Dengan demikian, kami bisa merasa lebih aman dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu,” ujar salah satu warga.
Masyarakat juga menginginkan adanya peningkatan sistem peringatan dini untuk bencana alam, sehingga warga bisa lebih siap dan mengurangi risiko cedera atau kerugian yang lebih besar. “Kami berharap ada sistem peringatan dini yang lebih baik, agar kami bisa segera mengambil tindakan ketika bencana seperti ini mengancam,” tambahnya.
Dengan harapan ini, warga Desa Tanjung Medan berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan, dan segala upaya pencegahan serta penanganan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
(P.Harahap)