Seorang Lansia Terseret Arus Sungai di Paluta, Ditemukan Meninggal Dunia

Agustus 25, 2024

PADANG LAWAS UTARA – jurnalpolisi.id

Saharuddin Harahap, seorang pria lanjut usia (lansia) berusia 65 tahun, dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai di Desa Purba Sinomba, Kecamatan Padang Bolak. Setelah pencarian intensif selama dua hari, jasadnya akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Minggu (25/8) sekitar pukul 16.00 WIB.

Peristiwa tragis ini bermula pada Sabtu (24/8) pagi, ketika dua warga Desa Purba Sinomba pergi ke pinggir sungai untuk mengambil bambu. Setelah berhasil mengumpulkan bambu, keduanya berusaha menyeberangi sungai.

Namun, derasnya arus akibat debit air yang meningkat tiba-tiba menyebabkan mereka terseret. Salah satu warga berhasil menyelamatkan diri, sementara Saharuddin Harahap hilang terbawa arus sungai.

Kholid Siregar, salah satu warga setempat, menceritakan kronologi kejadian yang mengguncang masyarakat desa. “Satu orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu orang lagi hilang terbawa arus sungai,” ungkapnya dengan penuh keprihatinan.

Setelah menerima laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Lawas Utara segera menurunkan Tim Satgas BPBD untuk melakukan upaya pencarian. Tim ini dibantu oleh TNI, Polri, Damkar Paluta, dan Tagana, serta menggunakan dua unit perahu untuk menyisir sungai dari lokasi kejadian hingga radius sekitar 10 kilometer.

Pencarian yang berlangsung selama dua hari tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika jasad Saharuddin ditemukan di sungai dekat perbatasan Desa Aek Haruaya dan Desa Gunung Baringin, Kecamatan Portibi, pada Minggu sore.

“Usai ditemukan, korban pun langsung dibawa ke RSUD Aek Haruaya untuk dilakukan visum,” jelas Kepala BPBD Paluta, Lailar Rusdi Nasution.

Beliau juga menambahkan bahwa korban ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa, dan barang-barang pribadi milik korban seperti pakaian dan telepon seluler ditemukan terpisah selama proses pencarian.

Kepala BPBD Paluta, Lailar Rusdi Nasution, berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama di musim hujan ketika debit air seringkali meningkat secara tiba-tiba. Beliau juga berharap adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Lailar mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai agar selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca serta kondisi sungai sebelum melakukan aktivitas yang berisiko.

Selain itu, beliau menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang dalam upaya penyelamatan dan penanganan bencana, agar setiap upaya pencarian dan penyelamatan dapat berjalan lebih efektif dan cepat.

Dengan penemuan jasad Saharuddin, masyarakat Desa Purba Sinomba diharapkan dapat menemukan ketenangan, meski dalam duka, dan lebih waspada di masa depan dalam menghadapi potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. (P.Harahap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *