Sekadar Peringatan, Waspadalah Terhadap Oknum Polisi..!!!
Jakarta – jurnalpolisi.id
Rakyat harus waspada terhadap oknum polisi di sekitar Anda dimanapun berada, siapapun polisinya. Pernyataan Bang Komaruddin Simanjuntak ini saya benarkan, pakai banget. Jika polsek menargetkan minimal 5 orang (tangkapan) dalam sebulan, maka polres lebih tinggi lagi targetnya yakni minimal 25 tangkapan (pengalaman saya saat dikriminalisasi di Polres Lampung Timur). Anda bisa bayangkan target yang dipatok oleh polda-polda dan mabes.
Tidak hanya menggunakan cepu (informan bayaran) dan jebakan batman, para polisi ini juga sering rebutan tangkapan antar lembaga. Tahun 2022 lalu, Polda Lampung sempat berebut tangkapan pengedar narkoba dengan Polda Aceh di wilayah Aceh. Saat itu, Polda Aceh komplain atas peristiwa penangkapan yang dilakukan di wilayah hukum Polda Aceh tanpa koordinasi dengan pihak Polda Aceh. Polda Lampung selanjutnya berkilah bahwa penangkapan yang dilakukan di wilayah hukum Polda Aceh adalah berdasarkan hasil pengembangan terhadap seorang pengedar yang tertangkap di wilayah Lampung. Cerita ini saya dapatkan dari tahanan (yang menjadi sahabat saya di dalam tahanan) karena dia diminta oleh penyidik Polda Lampung untuk berbohong dalam BAP-nya terkait orang-orang yang ditangkap di wilayah Polda Aceh, diakui sebagai jaringan dia. Sahabat saya ini dijanjikan pasal yang lebih ringan sanksinya sebagai imbalan atas rekayasa dan kebohongan pengakuan di BAP-nya itu.
Pada tahun 2014, saya pernah meneruskan informasi dari anggota pewarta di lapangan tentang pesta narkoba di Kampung Ambon, Jakarta Barat, kepada rekan saya yang saat itu menjabat sebagai Direktur Intelkam Polda Metro Jaya. Alhasil, 100 orang ditangkap pada malam minggu saat itu juga. Saya tanya rekan saya itu, tangkapan sebanyak itu ditahan di mana? Jawabnya, mereka di sebar di polres-polres.
Dua hari berikutnya, saya dapat kabar di jaringan lainnya bahwa ke-100 orang ini sudah dilepas dengan jaminan masing-masing antara 25 hingga 50 juta rupiah per kepala. Hitung saja penghasilan para begundal wercok itu dari 100 orang yang ditangkap malam itu.
Sejak kejadian tersebut, saya berhenti memberikan informasi apapun terkait pesta narkoba atau yang terkait dengan dugaan tindak kejahatan di lapangan kepada polisi. Kita hanya dimanfaatkan untuk mensuplai calon objek pemerasan mereka. Itu 10 tahun lalu, sekarang lebih parah lagi.
Waspadalah, penjahat berbaju aparat lebih iblis dari iblis yang Anda ketahui selama ini.