Kisah Pilu Afkar: Bayi Berjuang Melawan Hidrosefalus di Tengah Keterbatasan
Agustus 18, 2024
Tapanuli Selatan – jurnalpolisi.id
Di tengah keterbatasan dan garis kemiskinan, Ade Aswita Yani dan suaminya, Rotua Ritonga, harus menghadapi cobaan berat dalam hidup mereka. Anak mereka, Afkar Mazid Ritonga, yang baru berusia 5 bulan, tengah berjuang melawan hidrosefalus, sebuah kondisi medis serius yang menyebabkan kepalanya terus membesar akibat penumpukan cairan.
Pasangan suami istri yang tinggal di Kecamatan Angkola Barat, Desa Panobasan Lombang/Sidahanon ini kebingungan mencari bantuan untuk pengobatan anak tercintanya.
Ade Aswita Yani, sang ibu, mengungkapkan kesulitannya,Ia mengatakan bahwa suaminya hanya bekerja sebagai penderes di kebun milik orang lain dengan penghasilan yang sangat terbatas, yang tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan Afkar.
Dengan hati yang penuh harapan, Ade memohon kepada pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan agar pengobatan Afkar dapat dikawal hingga sembuh.
“Saya mohon dengan segala kerendahan hati Bapak, tolong kami yang orang susah ini,” pintanya dengan lirih.
Keprihatinan atas kondisi keluarga ini juga disampaikan oleh Hasmar Afandi, seorang aktivis sosial dan penggiat konten kreator.
Ketika ditemui di kediamannya oleh wartawan Jurnalpolisi.id, Hasmar, yang telah membagikan video bocah hidrosefalus tersebut di media sosial, menegaskan bahwa kehidupan keluarga Afkar berada di bawah garis kemiskinan. “Mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari kita sesama manusia,” ucap Hasmar.
Rasa kecewa pun tak terbendung dari Hasmar terhadap pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, yang dinilainya tidak peduli dan tidak serius memikirkan nasib warganya. “Mereka hanya turun ke warga sekadar untuk pencitraan,” ungkapnya dengan nada penuh kekecewaan.
Lebih lanjut, Hasmar juga mengkritik keras pembagian kendaraan dinas untuk lurah dan kepala desa yang menurutnya hanya menghamburkan uang negara. “Di saat banyak warga di Kabupaten Tapanuli Selatan hidup di bawah garis kemiskinan, pemborosan seperti ini sungguh tidak pantas dilakukan,” pungkasnya.
Kondisi yang dialami oleh keluarga Afkar Mazid Ritonga seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah, dan bantuan yang cepat serta nyata sangat diperlukan agar anak tersebut mendapatkan perawatan yang layak dan kesempatan untuk hidup lebih baik.
Ade Aswita Yani, dengan suara penuh harap, menyampaikan keinginannya yang tulus kepada pemerintah dan masyarakat sekitar. “Saya berharap ada keajaiban untuk anak saya, Afkar, agar bisa sembuh dan tumbuh seperti anak-anak lainnya. Saya mohon perhatian dan bantuan dari pemerintah, dari orang-orang baik di luar sana, agar kami bisa melewati masa sulit ini. Hanya itu harapan kami, agar Afkar bisa kembali sehat,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Harapan tersebut juga diamini oleh Hasmar Afandi, yang berharap pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan segera turun tangan secara serius untuk membantu keluarga ini. “Semoga ada tindakan nyata dari pemerintah, bukan hanya janji-janji. Kita semua berharap Afkar bisa mendapatkan perawatan yang terbaik, dan semoga dia bisa pulih dari kondisi ini,” ucap Hasmar penuh harap.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas, diharapkan Afkar Mazid Ritonga bisa mendapatkan perawatan medis yang diperlukan dan tumbuh sehat di masa depan.
Semoga perjuangan keluarga kecil ini menemukan jalan keluar yang terbaik, dan bantuan yang diharapkan segera datang.(P.Harahap