Bebankan Siswa Berdalih Inpaq SMP N1 Bandar Negri Semuong Diduga Pungli

Tanggamus– jurnalpolisi.id

bebankan siswa berdalih Inpaq masih terus terjadi di sekolah negri kabupaten tanggamus,Jum,at 9/8/2024

berbagai cara dilakukan para oknum tidak bertanggung jawap demi meraup keuntungan halalkan segala cara

Gimana tidak,oknum kepala sekolah SMP N1 bandar Negri semuong yang bekerja sama dengan komite di duga melakukan pungli berdalih infaq capai puluhan juta

berdasarkan informasi yang di himpun media ini,pihak sekolah SMP N1 bandar negri semuong kecamatan bandar negri semuongkabupaten tanggamus dan komite sekolah melakukan pungutan liar (pungli) berdalih sumbangan atau infaq dengan nominal ditentukan yaitu Rp 1.00.000.00. ( Seratus Ribu Rupiah) per siswa

saat di konfirmasi ,wali murid smp negri 1 bandar negri semuong mengatakan, kami selaku orang tua atau wali murid sangat kecewa dan keberatan dengan pungutan yang di tetapkan pihak sekolah dan komite

” saya selaku orang tua atau wali murid smp negri 1 bandar negri semuong kecamatan bandar negri semuong kabupaten tanggamus ini kaget karena tiba-tiba anak saya membawa surat dari sekolah yang isi nya meminta Inpaq sebesar seratus ribu rupiah

dan didalam surat tersebut menerangkan bahwa telah dilakukan musawarah wali murid dan komite untuk membuat sumur bor dan dikenakan Inpaq sebesar Rp 1.00.000.00.( Seratus Ribu Rupiah) persiswa

,”saya selaku wali murid smp negri 1 bandar negri semuong tidak pernah merasa ikut rapat pembahasan atas apa yang direncanakan pihak sekolah dan komite,jangankan ikut rapat di undangan pun tidak pernah,ujar wali berinisial PD

hal serupa juga di ungkapkan S wali Murid Kelas X smp negri 1 bandar negri semuong ,saya juga tidak pernah di undang untuk rapat pembahasan rencana pihak sekolah

kami selaku wali murid sangat kecawa dan keberatan dengan apa yang di lakukan pihak sekolah yang mengatas namakan Inpaq dan Inpaq model apa ini Wali murid di haruskan membayar Rp 1.00.000.00 (seratus ribu rupiah) persiswa

“jumlah niminalnya sudah ditentukan oleh pihak sekolah dan Komite, jadi mau nggak mau ya saya bayar meskipun senenernya keberatan, tapi kalau tidak bayar takutnya nanti terjadi hal yang tidak diinginkan kepada anak saya yang sekolah disana mas wartawan,” ujar sumber

menyikapi indikasi pungli yang terjadi di smp negri 1 bandar negri semuong kecamatan bandar negri semuong kabupaten tanggamus menuai sorotan Dewan Pimpinan Cabang Komite Wartawan Indonesia (DPC KWI) kabupaten tanggamus

Helmi Ependi Koordinator Bidang Peliputan DPC KWI kebupaten tanggamus menututurkan, terkait indikasi pungli yang masih terjadi di sekolah negeri, sangat di sayangkan. Terlebih praktik pungli dilakukan atas namakan Inpaq

“Infaq itu sumbangan tak mengikat dan memaksa, kalau ditentukan besarnya, ya itu bukan infaq namanya. Kalau infaq, mau tidak mau terserah orangnya dan tidak memaksa,” kata Helmi

Menurutnya, banyak kemungkinan sekolah masih melakukan pungli yang mengatas namakan Inpaq dan pemerintah daerah juga tidak bisa menutup mata karena dalih-dalih seperti itu sering terjadi di lingkungan sekolah Negri

“mencari dana lewat komite sekolah yang mengatas namakan infaq, saya tidak sependapat. Karena itu berhubungan dengan agama oleh karenanya kami segera akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Inspektorat kabupaten tanggamus,” jelas Helmi

Sementara itu ,pihak sekolah smp negri 1 bandar negri semuong atau komite sekolah belum berhasil di konfirmasi terkait indikasi pungli yang mengatas namakan inpaq.

(Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *