Studi Kelayakan Pengelolaan Biji Kakao untuk Ekspor ke Jepang di Sulawesi Selatan

Belopa , Luwu – jurnalpolisi.id

Pemerintah Kabupaten Luwu dan PT Sinergi Internasional mengadakan audiensi bersama para pengusaha, petani kakao, dan unsur terkait mengenai pembudidayaan kakao di Sulawesi Selatan. Acara berlangsung di aula Kantor Camat Bupon dan dihadiri oleh Camat Bupon, Gunawar Paesmo, S.P., M.P., yang juga membuka audiensi tersebut.

Audiensi ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain:

  • Prof. Dr. H. Salengke, M.Sc. (Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin)
  • Ibu Susanna H. Luhulina (Project Manager SICO Ltd.)
  • Bapak Ahmad Sarita (Direktur PT Nawananunggal Jaya LPK Bhumi Ika Nusantara)
  • Bapak Nakamura Hirohide (Chairman A-Wing Group dan Komisaris Utama PT Awina Sinergi Internasional)
  • Ibu Diana Utami (Sekretaris)

Dalam sambutannya, Camat Bupon menyampaikan bahwa keberadaan perusahaan ini patut disyukuri karena budidaya kakao selama ini mengalami penurunan drastis akibat penyakit buah kakao. Banyak masyarakat yang beralih ke budidaya lain seperti padi dan jagung, sehingga lahan kakao yang dulu menjadi kebanggaan kini kurang diperhatikan.

“Seluas 23 ribu hektar lebih areal perkebunan di wilayah kami dapat menghasilkan sekitar 10 ribu ton biji kakao per bulan. Dahulu, Bupon sangat berpotensi dan terkenal dengan kakao yang biasa disebut Kakao Selebes Indonesia Noling,” ujar Camat Bupon.

Direktur Utama PT Awina Sinergi Internasional melalui juru bahasanya, Diana Utami, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan hadir di Kabupaten Luwu. Diana Utami mengatakan, “Saya tinggal di Indonesia sudah 15 tahun, namun masih belum fasih berbahasa Indonesia. Master Jepang ini, meskipun usianya sudah 70-an, tetap cepat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat setempat dengan gaya humorisnya.”

Nakamura Hirohide menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan mulai dari bibit kakao hingga cara mengatasi penyakit kakao tersebut secara bertahap. Selain itu, PT Awina Sinergi Internasional juga akan membantu budidaya cengkeh, padi, vanila, kopi, dan komoditas lainnya. “Jika masyarakat di sini sudah sejahtera, semoga banyak yang bisa naik haji dan jalan-jalan ke Jepang. Semoga program ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan,” tutup Nakamura.(Amir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *