Dinilai Penuh Kreatifitas, Lapas Banyuwangi Jadi Rujukan Studi Tiru Rutan Situbondo

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menjadi rujukan studi tiru pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kali ini tim ZI Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo yang melakukan studi tiru ke Lapas Banyuwangi, Sabtu (13/7).

Hal itu tidak terlepas dari keberhasilan Lapas Banyuwangi dalam meraih predikat WBK pada tahun 2023 lalu.

Tim ZI Rutan Situbondo yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Situbondo Rudi Kristiawan dengan didampingi ketua ZI beserta perwakilan dari masing-masing kelompok kerja (pokja) diajak meninjau ruang layanan, alur layanan, kegiatan pembinaan, dapur sehat, hingga dijelaskan mengenai progres pembangunan ZI di Lapas Banyuwangi.

Rudi menyebut, ketertarikan Rutan Situbondo melakukan studi tiru ke Lapas Banyuwangi karena menilai banyak kreatifitas di Lapas Banyuwangi yang dapat dijadikan contoh guna mendukung upaya Rutan Situbondo dalam meraih predikat WBK.

“Kami menilai Lapas Banyuwangi sangat luar biasa, banyak kreatifitas yang mendukung kemudahan layanan dan peningkatan kinerja,” ungkapnya.

Untuk itu, Rudi mengajak jajarannya agar ide-ide kreatif yang dimunculkan oleh Lapas Banyuwangi dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mendukung kinerja Rutan Situbondo, khususnya dalam melakukan pembangunan ZI.

“Kekompakan dan keaktifan dari seluruh petugas Lapas Banyuwangi juga patut untuk dijadikan contoh,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono melalui Kasi Bimnadik Wahyu Tetuka selaku pelaksana harian (Plh), menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari Rutan Situbondo yang menjadikan Lapas Banyuwangi sebagai percontohan pembangunan ZI.

“Menjadi kehormatan tersendiri bagi kami untuk saling bertukar pengalaman dalam kesuksesan kami meraih predikat WBK tahun 2023,” ucapnya.

Wahyu mengatakan bahwa keberhasilan Lapas Banyuwangi merupakan buah kinerja seluruh jajaran dalam melakukan perubahan budaya kerja untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat maupun Warga Binaan.

“Selain itu, peningkatan integritas pegawai untuk terus melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan menghindari sekecil apapun penyimpangan juga menjadi kunci kesuksesan pembangunan ZI,” tuturnya.

“Setiap petugas memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan kinerja dan mewujudkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.

Boby

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *