Desa Malela yang Sering dilanda Banjir dan Longsor, Muharram Menghapkan Perhatian Pemerintah Pusat maupun Daerah
Luwu – jurnalpolisi.id
Ditemui beberapa waktu lalu. Kepala Desa Malela Kecamatan Suli Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan bernama Muharram, berharap ada bantuan dan perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah kepada desanya. Pasalnya desa tersebut acap kali menjadi langganan banjir dan tanah longsor.
Seperti yang terjadi pada bulan Mei lalu, ada sebanyak 200 warga di desa tersebut terjebak banjir dan tanah longsor.
“Padahal setiap anggaran turun, kami utamakan memperbaiki drainase, pembuatan jalan. Tetapi setiap banjir melanda desa kami, semuanya tersapu bersih seperti yang terjadi beberapa waktu lalu” Ujar Muharram.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sambung Kades Muharram yang perlu dibenahi adalah penguatan Tebing Sungai makanya dia berharap ada bantuan dari pemerintah pusat.
“Ini sangat penting. Penguatan tebing yang kuat akan mengakibatkan longsor tidak akan terjadi. “ katanya.
Yang tejadi saat ini, sambung Muharram, setiap hujan deras turun akan membuat banjir dan mengakibatkan tanah tersebut longsor akibat tergerus air.
“Air naik setengah meter saja, maka dipastikan akan terjadi longsor lagi. Sepanjang sungai Malela dan sebelah menyebelah. Yang kemarin itu dari bantaran sungai ke tebing sekitar 100 meter itu.” Ujar Kades yang sudah menjabat selama 2 periode ini.
Selain itu Kades Muharram juga mengungkapkan kesuksesannya dalam memimpin desa tersebut. Selama menjabat sudah banyak Pembangunan di desa Malela termasuk menggerakkan warga bergotong royong membangun desanya.
“Ada beberapa fasilitas umum yang terancam saat hujan deras turun seperti masjid Raya Malela dan lapangan bola, Hal ini karena keduanya berada dipinggir sungai. Makanya setiap Sabtu dan Ahad kami menggerakkan warga untuk bergotong Royong memperbaiki tebing sungai dan halaman rumah mereka masing masing untuk mengantisipasi datangnya banjir” ujarnya.
Infrastruktur selanjutnya yang dibutuhkan desa itu adalah jalan “Karena di Malela ini kalau hujan berlumpur, kalau panas berabu, itu lagi keluhannya masyarakat. Hujan berlumpur panas berabu” jelas Muharram.
Dirinya mengungkapkan sepanjang banjir longsor melanda desanya. Kerusakan rumah warga yang rusak berat mencapai 13 unit, yang sedang 11 unit, dan ringan 10 unit.
Dari banjir susulan pekan lalu kata Muharram, berdampak pada warganya. “Tambah parah lagi ibaratnya luka lama belum sembuh ditambah luka baru tambah parah. Dusun yang paling parah adalah dusun tirowali dari 4 dusun Desa Malela semua dusun terdampak tapi yang parahnya tirowali yang Desa Malela berjumlah kk 500-an lebih dan jumlah jiwa 1.700. “ jelas Muharram.
Makanya dia berharap semoga pemerintah pusat dan daerah bisa membantunya. “ Utamanya penguatan tebing yang sekarang mengancam pemukiman warga yang terancam dan juga fasilitas umum seperti masjid, dan lapangan, semoga pemerintah bisa segera memperhatikan keluhan kami ini” kunci Muharram.(Amir)