Terkesan Asal Jadi, Proyek Pembangunan PENINGKATAN JALAN UDANG Angaran APBD // (PUPR), Diduga Curangi Kualitas

Cilacap – jurnalpolisi.id

Dugaan Proyek Pembangunan PENINGKATAN JALAN UDANG (Patimuan) dikerjakan asal-asalan, pasalnya dari pemasangan batu kali dengan dasar bawah tidak menggunakan adukan pasir dan semen sehingga terkesan kurang maksimal dan terlihat banyak airnya“.

Seperti halnya proyek pembangunan PENINGKATAN JALAN UDANG (Patimuan). Yang sedang di kerjakan oleh CV. BERKAH JAYA ABADI, Alamat: CILACAP. No.SPMK/Tanggal: 000.3/15.05-3/BM.24.33.026/17. Sumber Dana APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2024, Nilai Angaran Rp.1.632.475.000,- Dikerjakan Mulai Tanggal :15 Mei 2024. sampai dengan Tanggal 11 SEPTEMBER 2024 (Selesai), terhitung dalam Jangka Waktu Pekerjaan: 120 (Seratus dua puluh) HARI KALENDER, Lokasi Proyek Pembangunan PENINGKATAN JALAN UDANG pembuatan (Talud) jalan.

Dugaan Proyek Pembangunan tersebut dikerjakan asal-asalan, pasalnya dari pemasangan batu kali asal saja, dengan dasar bawah tidak menggunakan adukan pasir dan semen sehingga terkesan kurang maksimal dan terlihat banyak airnya,

JPN, “Dari hasil pantauan tim awak media di lapangan di lokasih titik proyek tersebut posisinya terendam air kurang lebih sedalam 50 Centi Meter, pasalnya dari pemasangan batu kali dasar bawah terkesan tidak bisa menggunakan adukan pasir dan semen, terkesan asal-asalan di posisi memaksakan pasangan batu di duga ada kecurangan dalam hal komposisi adukan pasir dan semen. Seolah olah Proyek Pembangunan tersebut memaksakan pelaksanaan kerja yang menimbulkan pekerjaan proyek tersebut terkesan kurang maksimal terlihat jelas cara pemasangan batunya terendam banyak airnya,

Seperti apa yang di utarakan warga masyarakat Desa Petimuan yang enggan menyebutkan namanya menurutnya, “Proyek Pembangunan PENINGKATAN JALAN UDANG yang diawali dengan pembuatan Talud sepertinya tidak akan layak sebab cara bekerja pemasangan batu kali untuk membuat talud terendam air, sebelumnya tidak melakukan penyedotan air terlebih dahulu untuk mengurangi adanya gelinangan air, ini malah langsung cemplang cemplung masukin batu kali untuk pasangan membuat talud, “jelasnya.

Di waktu yang sama menurut keterangan warga, “Saat itu juga langsung dimasukan adukan pasir namun terlihat dari kasat pandangan mata adukan tersebut pun kurang semen, dan sepertinya jelas tidak akan lama daya tahan bangunan itu, ” lanjutnya prediksi masyarakat setempat, Rabu 19/06/2024.

Lanjut terkesan warga setempat, diwaktu yang sama ungkap warga, “Kami sangat berterimakasi kepada pemerintah, kalau wilayah atau Desa kami dibangun, akan tetapi pembangunan harus terlihat maksimal, supaya fisik bangunan nya bisa bertahan lama. Untuk itu dari pemerintah khusus Dinas PUPR lebih exstra dalam hal pengawasan.

“Jangan seolah-olah di biarkan, kami selaku masyarakat akan merasa senang kalau pembangunan yang di kerjakan maksimal sesuai dengan harapan kami,” ujarnya.

Sementata itu mandor yang bertugas dilapangan saat dikonfirmasi terkesan menghindar dari awak media.(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *