Terkait kericuhan Turnament Sepakbola di Tengaran, Polisi Periksa 15 Saksi
Juni 7, 2024
Semarang – jurnalpolisi.id
Polres Senarang masih mendalami kasus pengeroyokan terhadap wasit dalam laga tarkam Piala Bupati Semarang di Tengaran, Kabupaten Semarang. Sebanyak 15 orang telah diperiksa dalam peristiwa yang digelar Minggu 2 Juni 2024 di lapangan bola Pule Ds. Bener Kec. Tengaran saat pertandingan Bener bersatu Cup 3, memperebutkan piala Bupati Semarang.
“Penyidik Satreskrim yang dibantu Polsek Tengaran itu sudah melakukan beberapa pemeriksaan semalam sudah 13 orang kita periksa. Kemudian siang ini bertambah dua jadi 15 orang sudah kita periksa,” kata Wakapolres Semarang, Kompol Fandy Setiawan SH. SIK. MH., melalui keterangannya Kamis 6 Juni 2024.
Sebanyak 15 orang itu di antaranya ialah panitia pelaksana, kepala desa setempat, penonton, hingga asisten wasit.
Wakapolres juga menyatakan pihaknya telah akan memeriksa saksi saki tersebut, terkait kejadian penganiayaan yang terjadi di lapangan.
“Kemudian dalam tahap ini untuk laporan polisi sudah kita buat dan untuk proses penyelidikan sudah kita laksanakan sejak kemarin,” jelasnya.
“Yang jelas kami Polres Semarang ini berupaya maksimal untuk menyelesaikan kasus ini agar bisa cepat dan bisa terungkap,” sambungnya.
Sebelumnya, dua wasit menjadi korban pengeroyokan saat memimpin final Piala Bupati Semarang antara kesebelasan Putra Bakti FC Patemon melawan Ar Raffi Ampel Boyolali. Ada dua kasus pengeroyokan yang terjadi dalam pertandingan tersebut.
Kasus pertama terjadi saat wasit Hadi Suroso yang memimpin pertandingan itu memberi kartu merah kepada pemain karena adanya pertikaian. Pemain Putra Bakti yang tidak terima melakukan penganiayaan terhadap Hadi Suroso.
Kemudian, pemimpin pertandingan diganti oleh wasit Ridwan Prayitno. Kericuhan kembali terjadi usai Ridwan memberikan tendangan penalti kepada tim Ar Raffi di ujung pertandingan. Saat itu kedudukan 1-0 untuk Putra Bakti.
Kompol Fandy kembali menuturkan bahwa, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan assosiasi sepakbola provinsi Jawa Tengah.
“Kami Polres Semarang juga berkoordinasi dengan Assprov Jateng, dan kami akan berupaya maksimal dalam penyelidikan peristiwa ini.” Pungkas Wakapolres.
Kabiro JPN Budi