Terinspirasi Kesuksesan Lapas Banyuwangi dalam Meraih WBK, Rutan Pelaihari Lakukan Studi Tiru
Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Kesuksesan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim dalam melaksanakan pembangunan zona integritas (ZI) hingga meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBP) menjadi inspirasi bagi Rutan Pelaihari dari Kanwil Kemenkumham Kalsel.
Tim pembangunan ZI Rutan Pelaihari yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan, Fani Andika melakukan studi tiru ke Lapas Banyuwangi, Selasa (11/6).
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono beserta pejabat struktural dan tim ZI menyambut hangat kedatangan tim ZI dari Rutan Pelaihari.
Studi tiru itu bertujuan untuk melihat proses pembangunan ZI di Lapas Banyuwangi, mulai dari perbaikan layanan, peningkatan pembinaan, hingga penerapan inovasi untuk memberikan kemudahan dalam layanan maupun kinerja.
“Keberhasilan Lapas Banyuwangi dalam meraih WBK menjadi inspirasi bagi kami untuk belajar dan bertukar pikiran, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan pengembangan bagi pembangunan ZI di Rutan Pelaihari,” ujar Karutan Pelaihari, Fani Andika.
Fani menyebut pelayanan dan inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh Lapas Banyuwangi sangat bagus dan mampu mengakomodir kebutuhan dari masyarakat maupun Warga Binaan.
Pria yang pernah melaksanakan magang di Lapas Banyuwangi beberapa waktu silam itu juga mengatakan bahwa Lapas Banyuwangi telah mengalami perubahan yang signifikan menuju kearah yang jauh lebih baik.
“Di Lapas Banyuwangi banyak sekali perubahan dan itu sangat signifikan, dan kami rasa hal ini yang juga menjadikan Lapas Banyuwangi mampu meraih predikat WBK,” ungkapnya.
Sementara itu, Kalapas Banyuwangi Agus Wahono menjelaskan bahwa Rutan Pelaihari merupakan satuan kerja ketiga yang telah melakukan kunjungan studi tiru ke Lapas Banyuwangi. Menurutnya, hal itu merupakan bukti bahwa Lapas Banyuwangi layak untuk dijadikan percontohan bagi satuan kerja yang lain.
“Ini tentu menjadi kehormatan tersendiri bagi kami ntuk dapat menyalurkan ilmu, pengalaman dan proses pembangunan ZI di Lapas Banyuwangi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa keberhasilan Lapas Banyuwangi dalam meraih predikat WBK tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajarannya dalam merubah budaya kerja dan memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat maupun Warga Binaan.
“Perubahan budaya kerja untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, serta peningkatan integritas pegawai untuk terus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga menjadi kunci kesuksesan pembangunan ZI,” pungkasnya.
( Boby )