Pemko Bukittinggi Gelar Rakor dan Rembuk Stunting untuk Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024

Juni 1, 2024

Bukittinggi– jurnalpolisi.id

Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Rembuk Stunting dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di tingkat Kota Bukittinggi pada tahun 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balaikota Bukittinggi pada Selasa, 28 Mei 2024 dan diikuti oleh unsur Forkopimda, perguruan tinggi, Kementerian Agama, Kepala OPD, camat, serta lurah.

Wali Kota Bukittinggi yang dalam hal ini di wakilkan oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Bukittinggi, Marfendi, menekankan pentingnya upaya pencegahan stunting yang harus dimulai sejak dini.

Menurutnya, pencegahan stunting sangat penting dalam melahirkan generasi masa depan yang akan menentukan kemajuan bangsa.

“Upaya sejak dini harus dilakukan, bahkan secara nasional stunting menjadi masalah serius yang harus ditangani dan diawasi sejak masa kehamilan. Kebutuhan gizi yang tercukupi bagi ibu dan janin sangat berpengaruh agar anak lahir dalam keadaan sehat dan tidak memerlukan penanganan khusus untuk terhindar dari stunting, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ungkap Marfendi.

Lebih lanjut, Marfendi menegaskan perlunya sosialisasi maksimal mengenai pentingnya pemahaman gizi yang tepat bagi anak.

“Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang gizi yang tepat untuk anak, sehingga penting untuk melakukan sosialisasi dan pencegahan stunting sejak dini,” tambahnya.

Kepala DP3APPKB Bukittinggi, Nauli Handayani, juga menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting menjadi prioritas daerah dalam rencana kerja dan kegiatan OPD.

Upaya pencegahan dilakukan dengan menetapkan kebijakan percepatan penurunan stunting dan intervensinya.

“Selain itu, diperlukan penguatan kelembagaan di tingkat daerah untuk mengatasi stunting, termasuk penetapan kebijakan oleh kepala daerah dan pembentukan tim koordinasi lintas sektor. Capacity building untuk sumber daya aparatur terkait juga merupakan hal yang penting,” ujarnya.

Nauli menekankan bahwa setiap unsur terkait penanganan stunting harus berkontribusi dan bersinergi untuk mencapai penurunan stunting yang tepat sasaran di Kota Bukittinggi Bukittinggi.

Sebagai bentuk dukungan untuk rembuk stunting tahun 2024, pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta rapat.(Syafrianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *