JLF 2024: Upaya Memperluas Cakrawa Artistik dan Wacana Lengger Banyumasan
BANYUMAS, – jurnalpolisi.id
Tahun 2024 merupakan tahun ke-2 penyelenggaraan Jagat Lengger Festival (JLF) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. JLF tahun ini mengangkat tema “Indhang & Inang” untuk membicarakan seluk beluk proses kreatif penari lengger sebagai inang yang dalam wajah tradisi kebudayaan Banyumas kerap dikaitkan dengan keberadaan indhang.
Direktur Jagat Lengger Festival, Otniel Tasman mengatakan JLF tahun ke-2 terdiri dari serangkaian kegiatan yang dikonsep dengan tujuan edukatif, rekreatif serta kreatif. Rangkaian kegiatan dilangsungkan pada pertengahan Juni 2014, dimulai dengan program “Nyantrik” atau residensi seniman, dan “Ziarah Dariah” yang bermaksud mengaktivasi arsip secara rekreatif dengan menapaki jejak hidup Maestro Lengger, Dariah di Desa Plana, Kecamatan Somagede Banyumas.
“Puncak kegiatan JLF akan diadakan selama tiga hari, yakni 28-30 Juni 2024 di areal Kecamatan Banyumas. Pembeda di JLF tahun ke-2 ini, hasil kegiatan “Nyantrik” akan dipentaskan sebagai upaya kami mengeksplorasi tema Indhang & Inang dalam bentuk dukungan proses kekaryaan yang semoga memperluas cakrawala artistik dan wacana Lengger,” kata Otniel, Jumat (14/6/2024).
Kurator JLF, Febrian Adinata Hasibuan menambahkan JLF 2024 juga menghadirkan program baru “Ziarah Dariah”. Kegiatan ini rekreatif dan edukatif, dimana sejumlah peserta akan tinggal di desa Plana, kampung tempat Dariah berproses kreatif sebagai lengger. Peserta akan melihat secara langsung arsip-arsip Dariah (teks, audio, dan visual), bercengkrama dengan masyarakat sekitar membicarakan pengalaman hidup Dariah, dan mengunjungi situs yang pernah dikunjungi Dariah untuk merawat Indhang.
“Sang maestro lengger telah mangkat, meninggalkan satu persatu kenangan, kisah, dan karya. Namun, Dariah seringkali dibaca dan dipahami secara terpisah-pisah, tidak lengkap. Ziarah Dariah mencoba menyuguhkan satu narasi yang menghubungkan antara front stage dan back stage, keseharian dan panggung,” ujar Febrian yang akrab disapa Aan.
Puncak acara JLF 2024, akan dikemas dalam tiga skema kegiatan yakni diskusi, pameran arsip dan pertunjukan. Tiga skema kegiatan ini dimaksudkan sebagai ruang-ruang untuk membicarakan seni tradisi lengger dalam berbagai sudut pandang lintas disiplin ilmu, mengetengahkan lengger sebagai himpunan data teks, audio, visual, audio visual, serta pertunjukan lengger di antara inovasi dan eksperimentasi.
Di puncak acara JLF 2024, akan terlibat pelaku seni lengger semisal Rianto, Agus Widodo, Narsihati, Sukendar; akademisi dan peneliti seni di antaranya Saras Dewi, Rene Lysloff, Irfan Risky Darajat dan sejumalah seniman residensi yakni Dani S Budiman, Lengger Jupe Cilacap , Lengger Tirah Banjarwaru, Lengger Fitri Langensari, Ebeg Turonggo Laras, Barongsai.
“Festival ini merupakan wadah penuh energi dari berbagai pelaku seni lintas disiplin, pertukaran kreativitas sekaligus pertukaran pengetahuan, penggalian serta kativasi arsip, yang disatukan dalam bingkai seni tradisi Lengger yang tak semata bertujuan menghasilkan kekuatan bercerita (storytelling) tapi juga karya yang memperluas cakrawa artistik dan wacana lengger,” kata Otniel.
Informasi lebih lanjut terkait gelaran JLF 2024, dapat diakses melalui instagram @jagadlenggerfestival. Diharapkan melalui festival ini dapat memberikan stimulus kepada generasi muda untuk dapat mengembangkan tradisi lengger selaras dengan laju perkembangan zaman.
( Arif JPN )