Dari Buka Kafe Bisa Menjadi Anggota Polri, M. Rivan Daffa Rusadi: Hasil Jualan Kopi Dipakai untuk Pemeriksaan Kesehatan
Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Perjuangan menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bukan perkara mudah. Diperlukan perjuangan keras untuk bisa meraih cita-cita tersebut.
Seperti yang dirasakan M. Rivan Daffa Rusadi, 23, yang kini berdinas di Polresta Banyuwangi. Dari usaha kecil-kecilan buka kafe, Rivan kini bisa bergabung dengan korps baju cokelat.
Menjadi polisi adalah cita-cita M. Rivan Daffa Rusadi sejak kecil. Pemuda asal Krasak, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, itu punya kisah menarik sebelum menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto.
Rivan merupakan bungsu dari 2 bersaudara. Sejak kecil, putra dari pasangan almarhum Ahmadi dan almarhumah Rusnani ini ingin berprofesi seperti mendiang sang ayah. Sebelum meninggal dunia pada tahun 2006 silam, sang ayah, Ahmadi, merupakan anggota Polres Banyuwangi.
Sepeninggal ayahnya, Rivan tinggal bersama kakak perempuan dan ibunya. ”Ibu setiap hari membuka warung makan di depan HotelWarata,” jelasnya.
Setelah lulus dari SMAN 1 Glagah pada tahun 2019, Rivan sempat gap year sebelum masuk SPN Mojokerto selama kurang lebih tiga tahun.
Sambil mengisi waktu jeda untuk beristirahat dari pendidikan formal, Rivan tertarik membuka kafe kecil-kecilan. Menu kafe berupa makanan ringan. Ada aneka minuman berbahan kopi, aneka nasi, pisang goreng, kentang goreng, roti bakar, dan menu lainnya.
Rivan membuka kafe berbekal belajar dengan salah satu teman sekolahnya dulu. Dia juga sempat ikut program pelatihan Prakerja yang disediakan pemerintah.
”Dari hasil belajar itulah, saya praktikkan untuk membuka kafe sendiri,” ungkapnya.
Alumnus SMPN 1 Banyuwangi itu juga mengaku ide usahanya didukung penuh oleh mendiang ibunya. Berbekal modal yang tak terlalu banyak, usaha kecil-kecilan tersebut bisa membantu perekonomian keluarga.
”Ibu senang sekali waktu saya bilang mau buka kafe. Sekalian di kafe saya, ibu juga berjualan makanan di sana,” imbuhnya.
Meskipun sudah membuka kafe dan menjadi salah satu jujukan teman-teman sekolahnya, Rivan tak lupa dengan cita-citanya untuk menjadi anggota Polri.
”Buka kafe tak terlalu lama, sebelum pandemi Covid-19 sudah tutup. Selanjutnya saya fokus belajar untuk persiapan masuk sekolah polisi,” katanya.
Biaya untuk belajar hingga pemeriksaan kesehatan didapat dari hasil membuka kafe serta bantuan dari sang kakak.
”Alhamdulillah, setelah menempuh pendidikan di SPN Mojokerto selama lima bulan, saya ditugaskan di Polda Jatim, lalu pindah ke Polresta Banyuwangi,” ungkapnya.
Saat ini Rivan bertugas di bagian Humas Polresta Banyuwangi. Ditanya soal keinginannya membuka usaha kafe, Rivan mengaku belum ada pikiran ke sana.
”Sebenarnya ingin buka kafe lagi. Tapi, untuk sekarang masih sibuk. Mudah-mudahan nanti bisa membuka kafe lagi,” pungkas adik ipar Kepala Desa Gumirih Mura’i Ahmad itu.
Boby Tri Setya Hartanto