Puluhan Pelajar Lempari Gedung SMA di Lampung, Satu Guru Luka
Maret 21, 2024
Lampung Tengah – jurnalpolisi.id
Puluhan pelajar dari SMK Negeri 2 Terbanggi Besar melempari gedung SMA Negeri 1 Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, dengan batu, Kamis (1/2/2024). Akibatnya, sejumlah kaca ruangan pecah dan seorang guru terluka terkena lemparan. Peristiwa itu dipicu oleh perkelahian pelajar sehari sebelumnya.
Kepala Polsek Terbanggi Besar Komisaris Edi Qorinas mengatakan, aksi penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00. Saat itu, puluhan siswa SMKN 2 Terbanggi Besar datang ke SMAN 1 Terbanggi Besar, lalu melempari gedung sekolah itu dengan batu. Jarak dua sekolah itu memang cukup dekat, hanya sekitar 350 meter.
Akibat aksi itu, sejumlah kaca jendela ruang kelas di SMAN 1 Terbanggi Besar pecah. Selain itu, seorang guru terluka akibat terkena lemparan batu.
Edi menuturkan, setelah mendapat laporan terkait peristiwa itu, aparat Polsek Terbanggi Besar langsung mendatangi lokasi. Aparat mengamankan puluhan siswa SMKN 2 Terbanggi Besar untuk mencegah terjadinya tawuran antar-pelajar.
Edi mengungkapkan, penyerangan oleh puluhan siswa SMK itu terkait dengan peristiwa perkelahian sebelumnya. ”Jadi, sehari sebelumnya, siswa dari kedua sekolah itu terlibat perkelahian. Anak-anak yang berkelahi ini sudah damai, tapi diduga ada provokasi sehingga terjadi penyerangan,” katanya.
Menurut dia, suasana sudah kondusif pada Kamis siang. Polisi juga telah mendata identitas 63 siswa SMKN 2 Terbanggi Besar yang diduga melempari gedung SMAN 1 Terbanggi Besar dengan batu.
Kepolisan pun meminta pihak sekolah memberi sanksi tegas kepada para pelajar yang terlibat. ”Mereka tidak ditahan, tapi mendapat peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata Edi.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Terbanggi Besar Haryono menyampaikan, kedua sekolah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Menurut dia, pihak SMKN 2 Terbanggi Besar bersedia mengganti rugi kerusakan kaca jendela akibat insiden tersebut.
Haryono juga meminta para siswa SMAN 1 Terbanggi Besar tidak melakukan aksi balas dendam. Ia pun berjanji menindak tegas siswa yang terlibat tawuran.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Lampung Edy Harjito mengaku prihatin terhadap banyaknya aksi tawuran di Lampung. Ia pun meminta kepala sekolah menindak tegas pelajar yang terlibat dalam tawuran.
Menurut Edy, sekolah sebenarnya telah membentuk tim untuk memantau dan membimbing pelajar agar tidak terlibat tawuran. Sekolah juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membantu patroli di titik-titik rawan tawuran. Namun, tawuran seringkali terjadi di luar jam sekolah atau hari libur sehingga lepas dari pengawasan sekolah.
Oleh karena itu, dia meminta sekolah meningkatkan kerja sama dengan orangtua siswa untuk menjaga anak-anaknya. Orangtua diminta memantau pergaulan anak-anaknya di luar rumah.
Laporan : Andi Eka Putra