Anggaran 4 Miliyar Lebih, Proyek Perbaikan Badan Jalan Kolonel Masturi Di Curug Cimahi – Cisarua Diduga Asal Jadi
BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id
Proyek Perbaikan Badan Jalan pasca longsor di Curug Cimahi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dikerjakan oleh CV. ALFIAR dengan nomor kontrak: 41/PUR.08.01/Perb.01/KTR/PjPK/PJ2WP.lll diduga tak sesuai spek dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pasalnya, proyek tersebut dengan tanggal kontrak 19 Juni 2023, dan nilai kontrak sebesar Rp4.644.847.201,09,- yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 yang belum lama selesai dikerjakan itu sudah tampak rusak. Mutu dan kualitasnya patut dipertanyakan, terindikasi proyek tersebut diduga asal jadi demi meraup keuntungan yang besar.
Tak hanya itu, berdasarkan pantauan Tim Investigasi Jurnal Polisi News di lokasi, tanah warga yang telah dibebaskan untuk ruang penghijauan tersebut yang memiliki kemiringan kurang lebih 30 persen itu diduga dapat membahayakan pengguna jalan.
Ketua Laskar Merah Putih Markas Cabang KBB Oking menyampaikan, pembangunan Jalan Kolonel Masturi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dikerjakan oleh CV. ALFIAR menurutnya diduga tak sesuai spek.
Pembangunan jalan ini, menurut kami dari Laskar Merah Putih Markas Cabang KBB, ini agak kurang sesuai, karena ini anggaran besar. Kalau menurut kami diangka Empat Miliyar lebih, sementara kontur pelaksanaan kerja yang dilaksanakan oleh pihak pemborong ini kesannya asal-asalan,” ujarnya, pada Senin (15/1/2024).
Kemudian, sambung Oking menjelaskan, tanah untuk ruang penghijauan, hasil dari pembebasan yang memiliki kemiringan 30 persen itu dinilai dapat mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut.
“Ini diatas masih membahayakan juga, itu batu-batu terjal diatas, kalau jatuh menimpa yang lewat ini bagaimana, ini urusannya dengan nyawa, kemanusiaan. Sementara ini sudah ada yang longsor juga, saluran air ini sudah tidak terkaper, walaupun disebelah sana ada saluran air yang memang di siapkan, tapi saluran air ini kesannya lihat ini, contoh saja sudah ada longsor disini, diatas itu batu-batu terjal,” pungkasnya.
Harapan kami, sambung Oking menuturkan, dari masyarakat itu ada tahapan sosialisasi dan koordinasi terhadap masyarakat setempat, faktanya ini kesannya tidak ada pengawasan khusus.
“Apakah pekerjaan ini masih ada pengawasan. Harusnya ini ada coring dari pihak Pemerintah yang dilaksanakan, sesuai atau tidak,” cecarnya.
Disinggung oleh Tim Investigasi terkait jalan yang belum lama selesai dikerjakan itu sudah ada yang berlubang, dan ada yang mulai terkelupas aspalnya, Oking mengatakan, bahwa kualitas jalan itu diduga tidak baik.
“Ini baru seumur jagung, hanya beberapa bulanlah baru dilaksanakan, kenapa ini sudah ada kerusakan lagi, harusnya kualitas sekelas jalan Provinsi ini bagus, ketebalannya juga harus terukur. Harapan kami dari masyarakat, terutama kami dari Laskar Merah Putih, ada istilahnya pekerjaan yang memang bisa membanggakan ke masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut Oking menambahkan, contoh hal nya kualitas jalan yang layak dan bagus, itu yang kami harapkan.
“Supaya ini jenjang jangka panjangnya, inikan menyangkut anggaran Negara, anggaran Pemerintah berarti anggaran masyarakat juga, jangan asal-asalan lah, tolong dilaksanakan yang benar, dengan sesuai spek pekerjaan dengan RAB yang ada,” tutupnya.
Selanjutnya, aparat penegak hukum, dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menjadi tumpuan, untuk memanggil para pihak terkait, sekaligus melidik anggaran yang digunakan untuk Proyek Perbaikan Badan Jalan Kolonel Masturi yang telah rampung itu.
RED – TIM INVESTIGASI (DRI)