Parah! Proyek Pengaspalan Jalan Desa Cipada Di Cisarua Dari Pokir Anggota DPRD KBB Lagi-Lagi Diduga Tak Sesuai Spek Dan RAB

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Lagi dan lagi, Proyek Pengaspalan Jalan Desa di Kampung Kilawang, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berasal dari Pokok pikiran (Pokir) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB Fraksi Partai Demokrat Dapil lll Pither Tjuandys, S.Ip kembali menuai sorotan dari warga masyarakat.

Pasalnya, proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini diduga dijadikan ajang manfaat demi meraup keuntungan yang besar tanpa memikirkan mutu dan kualitas pekerjaan, sehingga pengaspalan jalan desa itu teridentifikasi tidak akan bertahan lama.

Berdasarkan pantauan awak media di lokasi proyek pengaspalan jalan desa tersebut telah di temukan beberapa kejanggalan, diantaranya tidak ditemukan papan proyek. Padahal proyek pengaspalan jalan desa itu baru saja beberapa hari selesai dikerjakan.

Sudah barang tentu, hal itu tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pembangunan fisik yang di biayai oleh negara wajib memasang papan proyek. Karena papan proyek merupakan implementasi azas transparasi sehingga masyarakat dapat turut serta dalam pengawasan.

Dilokasi proyek, tepatnya di Kampung Kilawang, Desa Cipada, saat awak media melakukan investigasi, warga setempat menyampaikan sangat kecewa dengan hasil pekerjaan proyek jalan desa tersebut, dan pekerjaan itu di nilai jelek.

“Pak RW juga belum menerima, belum di teken (tandatangan serah terima pekerjaan yang telah selesai dikerjakan),” katanya, pada Sabtu (2/12/2023).

Warga pun menunjukkan tipisnya dan kekuatan hotmix tersebut, sekaligus membuktikan dengan satu jari tangan saja hotmix tersebut bisa mengelupas.

“Kalau dari pinggir sini kelihatannya tebal. Intinya kami kecewa dengan hotmix seperti ini, sebaiknya jangan terlalu panjang, cuman sedikit juga yang penting tebal, bagus. Kalau ini panjang untuk apa tipis begini, kelihatan tuh, satu centi juga tidak, masa ada hotmix pakai jari tangan (mengelupas) lihat tuh (sambil membuktikan) ini batu dasarnya,” paparnya.

Warga mengharapkan, proyek pengaspalan jalan desa itu segera diperbaiki sebelum Dewan Pither mengetahui. “Kalau tau pasti marah, saya tau sifatnya”.

“Waktu dulu pengerjaan disana itu bagus, pak dewan ada, hadir (turun langsung) hasilnya bagus. Kalau ini tidak, ini (aspalnya) cuma satu truk colt diesel (dump truk kecil) bukan fuso untuk panjang 160 meter, kalau disana itu 200 meter 7 truk colt diesel,” bebernya.

Hal senada juga dikatakan oleh warga yang lain, ia mengaku kecewa sekali dari hasil pengaspalan jalan desa di wilayahnya. Warga menginginkan proyek itu dikerjakan memakai hotmix yang layak dipakai.

“Ini memang jalannya (tampak) bening-bening, tapi kualitasnya mungkin satu bulan juga habis,” imbuhnya.

Selanjutnya, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif masih sangat diharapkan menjadi tumpuan untuk mengevaluasi kinerja Konsultan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB.

Dan melalui pemberitaan ini, diharapkan aparat penegak hukum (APH) melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk melidik semua Pokir-pokir Anggota DPRD KBB yang dititipkan disetiap Dinas di Pemkab Bandung Barat.

RED – INVESTIGASI
DRIVANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *