Ohoiwutun: Tiga Penyebab Ini Yang Membuat Retribusi Pasar Langgur Anjlok

Malra – jurnalpolisi.id

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Maluku Tenggara kembali merilis penyebab anjloknya retribusi di pasar Langgur, hingga berdampak bagi sektor perekonomian warga.

Bahwa sesuai dengan target pendapatan pada tahun 2023 yang maksimalnya sudah ditetapkan sebesar Rp. 750.000.000,- untuk retribusi pasar Langgur, kemudian terjadi penurunan yang signifikan. Dan hal tersebut dikarenakan adanya tiga (3) faktor utama

Kepala Badan Pendapatan Daerah Maluku Tenggara ‘Bruno Ohoiwutun kepada media ini, Rabu (13/12/2023) menyebutkan kalau faktor yang sangat urgensi ialah adanya kenaikan BBM, yang mana kendaraan roda dua maupun roda empat sudah tidak lagi beroperasi secara maksimal di terminal pasar langgur.

“Mereka para sopir lebih suka menyedot minyak di SPBU dan menjualnya kembali,”Sebut Ohoiwutun di Langgur

Penjualan minyak tersebut, tambahnya bahwa selain dijual ke panada BBM mereka juga menjual di agen – agen yang ada disekitar langgur, ohojang dan watdek. Sehingga arus keluar kendaraan menjadi berkurang diterminal, dan itu menyebabkan turunnya penagihan retribusi setiap harinya.

Hal yang kedua diungkapkan mantan penyidik pada inspektorat Maluku Tenggara itu, ialah kurangnya tenaga honorer pada institusi yang dipimpinya itu. Dikatakan kalau ditahun 2023 ini tenaga honorer yang dirumahkan semuanya berjumlah 60 orang lebih.

“Nah ini sangat berpengaruh sekali,”jelas Bruno

Karna dengan berkurangnya tenaga honorer membuat penugasan kepada staf kian bertambah, karena harus melakukan penagihan di pasar, seperti dipasar Ikan, pasar Sayur, pasar Daging, serta beberapa tempat diwilayah Langgur dan sekitarnya

Dan apabila di telusuri harusnya ditiap titik pintu keluar pasar Langgur minimal ditempatkan empat (4) orang, untuk tiap titiknya, sedangkan di pelabuhan motor juga harus sesuai dengan jumlah tersebut

Diakuinya, jika terdapat tiga titik penagihan di pasar atau terminal tersebut maka dibutukan sebanyak 12 orang, sedangkan untuk pelabuhan watdek harus 4 orang

Hal lain yang mengganjal disebutkan ‘Ohoiwutun, juga dari faktor dilakukanya Revitalisasi, Karna pastinya aktifitas hilir mudik yang setiap harinya dilakukan menjadi berkurang

Menelisik adanya informasi penagihan retribusi di RSUD Karel Sadauitubun, Ohoiwutun-pun menjawab bahwa pernah melakukanya di bulan Mey – Juni.

Namun ketika itu kelompok penagihan yang melaksanakan tugasnya tersebut menarik diri untuk tidak lagi melakukan penagihan retribusi di dalam halaman parkir RSUD Karel Sadauitun. Dikarenakan adanya program BLUD hingga retribusi penagihan tersebut tidak lagi masuk ke Bapenda

Hanya saja tetap dilakukan oleh pihak RSUD Karel dan nantinya pajaknya saja yang disetorkan ke Bapenda.

Publish by (Melky_JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *