Sebulan Telah Dilalui, Mahasiswi Magang Di Lapas Banyuwangi Undur Diri
BANYUWANGI, jurnalpolisi.id
Sebanyak 15 orang Mahasiswi Universitas Ibrahimy dalam naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo telah selesai melaksanakan Praktek Magang Profesi selama 30 hari di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur.
Berakhirnya magang ditandai dengan acara Penutupan Kegiatan Mahasiswi Praktek Magang Profesi. Senin (27/11) pagi ini. Kegiatan dipimpin secara langsung oleh Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono beserta jajaran, juga turut hadir pula Dekan Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo Mohamat Hadori beserta dosen.
Agus menerangkan jika pelaksanaan magang mahasiswi selama ini terjadi karena adanya sinergi, kolaborasi dan komunikasi yang baik antara pihak Lapas Banyuwangi dengan Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo. Kendati demikian tidak hanya Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo saja, melainkan juga perguruan tinggi yang lain baik didalam maupun luar Kabupaten Banyuwangi.
“Sesuai nilai dari tiga Kunci PAS, kami petugas pemasyarakatan untuk melakukan sinergi dengan Aparat Penegak Hukum lainnya, tetapi wajib dan tidak menutup kemungkinan pula untuk bersinergi dengan mitra/partner lainnya, contohnya dengan berbagai perguruan tinggi,” sambut Agus.
Dia menambahkan jika magang memiliki tujuan dan manfaat yang dapat mahasiswi peroleh selama periode magang berlangsung. Selain menunjukkan gambaran dunia pekerjaan nantinya, juga dapat meningkatkan softskill mereka. Terlebih pula mahasiswi – mahasiswi tersebut berasal dari Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang notabene memerlukan klien untuk berkomunikasi.
“Harapan besar kami, semoga target yang sudah direncanakan oleh adek – adek mahasisiwi dapat tercapai dan terselesaikan tepat waktu. Juga dapat menjadikan manfaat sebagai bekal di dunia kerja serta syarat kelulusan nantinya,” tambah Agus.
Pria kelahiran tahun 1971 itu juga mengatakan dalam sambutan penutupnya, jika di kemudian hari ada di Banyuwangi jangan pernah sungkan untuk mampir dan masuk ke dalam Lapas Banyuwangi.
“Agar tidak terputus tali silaturahim, tetap lakukan komunikasi baik via telepon maupun bertemu secara langsung, kami siap dan senang hati untuk menerimanya,” tutupnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan do’a, diwarnai dengan sambutan, penyerahan cinderamata serta kesan pesan dari mahasiswi dan ditutup dengan melakukan foto bersama.
Boby / Wirdha