Polda Jatim Asistensi dan Beri Bantuan Tehnis Penyelidikan Kematian Mahasiswi Kedokteran
SURABAYA – jurnalpolisi.id
Bernadette Carolina Anggelica Harinato (22), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, asal Kediri Jawa Timur, diduga bunuh diri dengan cara membungkus kepalanya dengan plastik dan dilakban di bagian leher lalu dialiri gas helium melalui selang kecil.
Aksi tersebut dilakukan di dalam mobil Honda Jazz AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen mangkrak, Jl H Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Mayatnya ditemukan petugas keamanan setempat pada Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 05.30 WIB lalu.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menjelaskan, pihaknya telah memberikan asistensi kasus tersebut diantaranya melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya dan mendalami secarik surat berbahasa inggris yang ditemukan di kantong celana.
“Sudah dilaksanakan otopsi terkait dengan mayat tersebut. Hasilnya mohon ditunggu karena ini masih proses. Kemudian di TKP itu ditemukan surat wasiat, surat wasiat itu ditulis tangan yang kemudian identik dengan yang menulis adalah korban,” jelasnya, Senin (6/11/2023).
Namun demikian, secarik kertas yang tulisannya identik dengan tulisan tangan Carolina itu tetap dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, untuk mengungkap kematiannya, begitu juga hasil otopsi yang hingga kini masih belum keluar.
“Jadi ada dua itu tadi yang merupakan bantuan dari Polda Jatim, sesuai dengan perintah Bapak Kapolda Jatim, terkait otopsi dan terkait dengan temuan surat wasiat. Hasilnya nanti akan kami informasikan apabila itu sudah ada. Ditunggu saja,” tambahnya.
Dalam proses otopsi, Kombes Dirmanto menerangkan organ dalam Carolina itu akan dibelah untuk mengetahui ada atau tidaknya kadar helium di tubuhnya.
“Karena ada informasi yang kami terima kan disitu ada kadar helium, untuk membenarkan perlu otopsi. Ditunggu saja, ini kan masih proses,” pungkasnya.
Sekadar informasi, secarik kertas berisi wasiat itu ditemukan polisi saat melakukan olah TKP. Berdasar petunjuk tersebut, petugas mendatangi apartemennya untuk mencari petunjuk lain.
Hasilnya, kertas yang ditemukan di saku celananya itu sama seperti kertas pada buku tulis yang ada di apartemen. Pada bagian belakang buku terdapat bekas sobekan dan tulisannya pun identik.
Mochammad Ali Afandi. SH.
Jurnal Polisi News Indonesia