Kecewa Terhadap Penanganan Banjir, Warga Pasang Spanduk di Lokasi

Rokan Hilir, jurnalpolisi.id

Banjir dan banjir! Sampai saat ini, banjir terus mendera ibu kota Kabupaten Rokan Hilir – Riau, khususnya di Kota Bagan Siapi-api. Masalah ini bukanlah yang pertama kali mendapat sorotan publik, terutama di Jalan Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Di sekitar lokasi banjir, terlihat sebuah spanduk terpasang di Jalan Pelabuhan Baru dengan tulisan “SELAMAT DATANG DI KAMPUNG BANJIR”. Dugaan sementara, spanduk tersebut dipasang oleh warga yang merasa sedih dan kecewa karena pemukiman mereka selalu dilanda banjir akibat air pasang besar dan musim penghujan dengan intensitas tinggi.

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mencoba mengatasi dampak banjir dengan menurunkan tenaga kebersihan. Namun, upaya tersebut terlihat tidak begitu memadai sehingga hasilnya kurang maksimal. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan dan pencarian solusi yang tepat untuk mengatasi banjir yang sering terjadi.

DLH Rohil, Kerap Kali Berupaya Semaksimal Mungkin Untuk Atasi Banjir
DLH Kabupaten Rohil Terjunkan Tim Gabungan Cek DAS Cileungsi
Perbaikan Saluran Air di Desa Sukaresmi untuk Mengatasi Kelangkaan Air

M. Nizar | Tokoh masyarakat Rokan Hilir
Tokoh masyarakat Rokan Hilir, M. Nizar, juga dikenal sebagai Akas, menyampaikan beberapa solusi yang bisa dilakukan. Pertama, anggota DPRD dari Dapil I atau yang membidangi bersama Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUTR Rohil, Ketua RT setempat, Kelurahan, dan Camat Bangko perlu duduk bersama untuk mencari solusi atas banjir yang terjadi.

M. Nizar juga menyampaikan bahwa genangan air tidak hanya terjadi saat musim hujan, tetapi juga saat musim pasang besar dari Sungai Rokan. Oleh karena itu, salah satu langkah cepat yang diusulkan adalah membangun banyak kanal baru yang dialirkan langsung ke Sungai Pabrik atau Sungai Induk lainnya yang langsung mengalir ke Sungai Rokan dengan menggunakan alat berat milik Dinas Lingkungan Hidup.

Perlunya edukasi bagi warga lingkungan yang memiliki lahan namun tidak potensial untuk dibuat kanal baru juga diungkapkan oleh M. Nizar. Kanal tersebut harus memiliki lebar antara 1 hingga 1,5 meter untuk mengalirkan air yang tergenang di areal masyarakat. RT, Lurah, dan Camat Bangko perlu terlibat dalam proses ini.

Pembangunan kanal baru harus didasarkannya pada hasil survei menggunakan alat drone untuk melihat kondisi wilayah secara menyeluruh. Lokasi yang rendah dan lokasi sungai yang efektif untuk dialirkan ke Sungai Rokan harus diperhatikan. Selain itu, kanal dan sungai yang sudah ada juga perlu dipantau secara periodik untuk menjaga kebersihannya.Dapat pasang datang, air pasang membawa lumpur yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai. Jika tidak diantisipasi secara periodik, banjir akan kembali melanda wilayah tersebut.

Demikianlah penyampaian M. Nizar saat berbicara kepada wartawan melalui telepon selulernya pada Sabtu siang, 21 Oktober 2023.

Kabiro Panca SITEPU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *