Berpotensi, Sungai Majo Pusako Terobos Tanaman Hortikultura

KUBA Rohil — jurnalpolisi.id

Melihat potensi desa yang masih mendukung dalam pengembangan pertanian. Pemerintah Kepenghuluan (Pemkep) Sungai Majo Pusako, Kecamagan Kubu Babussalam (Kuba), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau trobos tanaman jenis hortikultura program ketahanan pangan Dana Desa (DD) tahun 2023.

Pemkep Sungai Majo Pusako mulai bercocok tanam hortikultura jenis jagung susu dan jagung manis serta tanaman cabe merah, Selasa (5/9/2023) lalu. Dalam penanaman tanaman hortikultura turut di hadiri, Pj.Penghulu Sungai Majo Pusako,Nuraida SPdi, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Badan Permusyawaratan Kepenghuluan (BPKep), pendamping desa, ketua RT, ketua RW, kepala Dusun dan tokoh masyarakat.

Pj.Datin Penghulu Sungai Majo Pusako, Nuraida mengatakan, melihat potensi desa yang masih memiliki peluang besar dikembangan bidang pertanian menjadi daya tarik mengembangkan tanaman hortikultura dengan usia tanaman cukup singkat mencapai 100 hari bisa panen.

“Untuk tahun 2023 ini, program ketahanan pangan bersumber dari dana desa, kita bergerak dibidang pertanian jenis tanaman hortikultura, ada tanaman jagung dan cabe merah,” kata Pj.Datin Penghulu Sungai Majo Pusako,Nuraida.

Diterangkan Nuraida, program ketahanan lengan milik desa berdiri diatas lahan seluas dua hektar terletak di wilayah RT 01, RW 01, Dusun Sejahtera dan penanaman sudah dilaksanakan. “Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik program ketahanan pangan kita, penanaman penanaman jagung sudah kita laksanakan dan sekarang masih tahap proses penanaman,” jelasnya.

Melirik tanaman hortikultura kata Datin Penghulu, mengingat kebutuhan pangan terutama jenis tanaman hortikultura di Kepenghuluan Sungai Majo Pusako masih di datangkan dari luar desa. “Kita berharap program ketahanan
Pangan tahun ini bisa mempermudah menopang kebutuhan rumah tangga masyarakat dalam pembelian jagung susu dan jagung manis serta cabe merah,” ujarnya.

Menurut Nuraida, keberhasilan program ketahan pangan tidak seutuhnya menjadi tanggung jawab Kepenghuluan. Akan tetapi, kepedulian dan dukungan masyarakat menjadi modal utama kesuksesan program ketahanan pangan tersebut.

“Jangan hanya kita berharap upah. Akan tetapi, mari tanamkan niat rasa tanggung jawab dan kepedulian bersama agar tanaman jagung dan cebe merah ini bisa berhasil sesuai harapan kita bersama. Apalagi anggaran program ketahanan pangan ini cukup besar mencapai Rp 174.800.000 termasuk hak orang kerja atau gaji,” pungkasnya.

Kabiro Panca SITEPU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *