Gubernur Jawa Barat Fast Respon Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Warga KBB Agar Bisa Pulang Dari Mesir, Bupatinya Kemana Ya?

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Setelah viral, Riyan Muhamad Ridwan, mahasiswa asal Indonesia, tepatnya warga RT 02 RW 23, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang telah berhasil lulus kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, akhirnya mendapatkan Bantuan Kemanusiaan dari Ridwan Kamil melalui Jabar Quick Response (Tim Relawan Gubernur Jawa Barat), pada Rabu (16/8/2023).

Dalam keterangan resminya melalui pesan aplikasi WhatsApp, Sopyan Ganda Permana mengakui bahwa anaknya akan segera pulang ke Tanah Air Indonesia.

“Alhamdulilah, harapan kami tercapai berkat bantuannya rekan media yang membantu memfasilitasi dengan pemberitaan atas keluhan kami terkait kepulangan anak kami yang saat ini belum bisa pulang, dan masih berdiam di Mesir, tepatnya di Universitas Al-Azhar, Kairo,” katanya.

Dengan kondisi ekonomi yang sedang failed, sambung Sopyan menyampaikan, sehingga pada akhirnya keluhan kami didengar oleh Bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Kemarin kami kedatangan dari Jabar Quick Response (Tim Relawan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil) kerumah kami. Beliau memberikan bantuan berupa uang senilai Rp10.000.000 untuk dibelikan tiket pesawat untuk anak kami agar bisa pulang,” ujarnya.

Melalui Jabar Quick Response, Lanjut Sopyan menuturkan, Ridwan Kamil memberikan bantuan sebagai bukti turut peduli atas prestasi yang di raih oleh Riyan Muhamad Ridwan.

“Serta menjadikan kebanggaan, khususnya bagi warga KBB, Provinsi Jawa Barat dengan membantu meringankan beban kami. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Napak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas bantuannya yang telah mengurangi beban kami sebagai orang tua, sehingga anak kami bisa kembali pulang ke kampung halamannya, dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Semoga kebaikan Pak Ridwan Kamil dibalas oleh Allah SWT, sehat terus ya pak,” katanya.

Selain itu, Sopyan juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu mensuport serta mendorong kami selama ini, sehingga harapan kami tercapai untuk bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

“Dengan bekal ilmu yang didapat dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, atas dasar cita-cita anak kami yang ingin mengabdikan dirinya, mudah-mudahan kedepannya, anak kami Riyan Muhamad Ridwan dengan bekal ilmu pendidikan yang didapat bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya warga KBB, Provinsi Jawa Barat, umumnya masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Diakhir keterangan resminya, Sopyan menyampaikan pesan khusus kepada Pemkab Bandung Barat, agar peduli kepada warganya yang membutuhkan pertolongan.

“Harapan kami, mudah-mudahan kedepan, KBB sebagai tempat tinggal kami, bisa respeck, merespon dan bisa memperhatikan orang-orang kecil seperti saya dengan memberikan pelayanan terbaik, senyum, sapa, salam, tidak acuh atau lebih dikenal dengan bahasa hare-hare. Apalagi keterkaitannya dengan hal positif, bukan hal negatif, melainkan kebanggaan tentunya buat KBB, dengan berhasilnya anak kami selesai sampai dengan wisuda, atas prestasi yang di raih dengan mengikuti seleksi dari Kementrian Agama, menjadikan salah satu perwakilan dari KBB, sebagai warga asli KBB. Karena menurut kami tidak mudah untuk bisa kuliah di Universitas luar negeri apalagi dengan hasil seleksi prestasi, mungkin bukan hanya kami melainkan ada juga warga KBB yang lain, anak yang lain yang mempunyai prestasi yang merasakan hal seperti ini,” tutupnya.

Sebelumnya telah viral berita yang ditayangkan dengan judul, “Dapat Nilai Terbaik Di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Mahasiswa Asal Bandung Barat Tak Bisa Pulang, Minta Bantuan Ke Bupati Tak Direspon, pada Sabtu (12/8/2023).

Ditemui Jurnal Polisi News dikediamannya, saat dikonfirmasi Sopyan Ganda Permana orangtua dari Riyan Muhamad Ridwan membenarkan bahwa anaknya tak bisa pulang ke Indonesia, karena tak punya uang.

“Betul, saya terkendala diongkos. Kata anak saya, disana sudah mulai rawan razia bagi mahasiswa-mahasiswa yang paspor atau visa nya sudah habis, itu kan harus diperpanjang, sedangkan usaha saya cuma serabutan. Intinya sudah tidak mampu,” katanya, pada Jum’at (11/8/2023).

Sopyan mengaku sudah pernah meminta tolong kepada pihak Dinas Pendidikan KBB, tepatnya ke Kepala Dinas, yakni Asep Dendi. Namun, Asep Dendi mengarahkan ke Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) KBB.

“Intinya dia (Kadisdik KBB) mengarahkan ke Kesra. Saya juga sudah pernah koordinasi ke bagian Kesra KBB minta bantuan, tapi dari Kesra juga tak bisa bantu,” ucapnya.

Selain itu, Sopyan juga mengaku sudah mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB untuk meminta bantuan. Namun, upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil.

“Kata pihak Disnakertrans KBB, tidak ada program untuk kepulangan untuk yang berpendidikan, yang ada kalau misalkan migran, seperti ketenagakerjaan itu ada,” imbuhnya.

Tak berhenti sampai disitu, Sopyan juga membeberkan, bahwa dia pernah meminta bantuan langsung kepada Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan melalui pesan aplikasi WhatsApp nya.

“Saya sempat mengirim pesan, saya ceritakan kronologis anak saya begini-begini ke Pak Bupati, cuma hingga sampai saat ini belum pernah ada balasan. Intinya, saya sudah menyerah lah, saat ini saya lebih condong meminta bantuan ke pribadi saja,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Jurnal Polisi News, kini Sopyan selalu orangtua dari Riyan Muhamad Ridwan sedang berupaya meminta bantuan kepada masyarakat yang tergolong ekonominya menengah ke atas, agar anaknya bisa pulang kembali kerumah.

“Sekarang saya sudah buat surat permohonan bantuan seperti mengumpulkan donasi gitu. Barangkali ada masyarakat yang mampu, yang mau menyisihkan sedikit rezekinya untuk bantu saya,” kata Sopyan dengan menahan air matanya.

Tak cukup sampai disitu, lebih lanjut Sopyan menyampaikan pesan untuk Pemerintah, khususnya Pemkab Bandung Barat agar memperhatikan rakyat kecil dibawahnya.

Karena saya salah satu warga asli KBB, saya pun tinggal dibawah persis Pemda Bandung Barat, saya berpesan, cukup saya saja yang diperlakukan seperti ini, jangan sampai ke orang lain. Intinya, mohon diperhatikanlah orang-orang kecil yang seperti kami ini,” ucapnya.

Tentunya, sambung Sopyan menuturkan, saya juga malu meminta bantuan kepada masyarakat untuk mengumpulkan donasi demi anak supaya bisa pulang ke rumah.

“Tapi harus diketahui, saya sebagai orangtua memperjuangkan anak itu bela-belain gimana lah, saya sudah tidak mikir harus malu lagi. Jadi, saya mohon perhatiannya saja lah,” tandasnya.

Masih dengan Sopyan menyampaikan ucapan terimakasih secara pribadi kepada Biro Hukum Pemkab Bandung Barat, H. Asep Sudiro dan Anggota DPRD KBB dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, yakni Deni Setiawan yang telah membantu dirinya mengkoordinasikan kepada Baznas, sehingga mendapatkan sedikit bantuan.

“Dari Baznas ada membantu kemarin, walaupun jumlahnya tidak besar, itu juga berkat dorongan dari Pak Dewan Deni Setiawan dan dorongan dari Pak H. Asep Sudiro. Dan ucapan terimakasih juga saya haturkan ke Baznas atas bantuan yang diberikan,” ucapnya.

Selain itu, diakui oleh Sopyan sendiri, bahwa dirinya juga mendapatkan bantuan dana pribadi dari Kepala Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.

“Terakhir, terimakasih juga untuk Pa Aas, Kades Cilame yang telah memberikan sedikit rezekinya untuk membantu saya mengumpulkan donasi untuk kepulangan anak saya. Semoga kebaikan bapak-bapak semua dibalas oleh Allah SWT, Aamiin,” tutupnya.

KADIV INVESTIGASI
DRIVANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *