Diduga Kades Di Cipongkor KBB Video Call Dengan Wanita Yang Bukan Muhrimnya Sambil Pamer Kelamin, Ini Profil Dan Penjelasannya

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Pada tahun 2020 lalu, Didi Aries Setiadi terpilih menjadi Kepala Desa Antar Waktu (Kades PAW) di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk mengisi kekosongan jabatan Kades sebelumnya yang telah meninggal dunia.

Selanjutnya, di bulan November tepatnya Tahun 2021, sebanyak Empat Desa di Kecamatan Cipongkor mengikuti Pilkades serentak, salah satunya Desa Mekarsari.

Setelah bertarung dengan empat Calon Kades di akhir tahun 2021 itu, Didi Aries kembali terpilih menjadi Kepala Desa Mekarsari sampai dengan Tahun 2027.

Di massa kepemimpinan yang hampir genap dua tahun ini, ditambah lagi dengan massa jabatan PAW sebelumnya, seharusnya Didi Aries selaku Kades Mekarsari bisa menjadi contoh teladan bagi perangkatnya, dan panutan bagi masyarakat.

Namun, diduga faktanya terbalik. Diindikasi Didi Aries melakukan perbuatan tidak terpuji sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Desa pada saat video call dengan seorang wanita yang bukan muhrimnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Jurnal Polisi News dari narasumber yang identitasnya tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan, bahwa salah satu Kades di Kecamatan Cipongkor diduga kuat memperlihatkan kelaminnya pada saat video call dengan seorang wanita.

Hal itu diketahui berupa gambar screenshot yang diterima oleh Jurnal Polisi News pada saat seluruh warga masyarakat KBB Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (17/8/2023).

Keesokan harinya, pada Jum’at (18/8/2023) Jurnal Polisi News mendatangi Kantor Desa Mekarsari sekitar pukul 11.00 siang. Mirisnya, didalam Kantor Desa tidak terdapat satu orangpun Perangkat Desa yang ada.

Tepat sekitar pukul 13.00, Didi Aries baru menampakkan batang hidungnya setelah Jurnal Polisi News berupaya mengkonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp.

Diawal konfirmasi Didi Aries menjelaskan penyebab tidak adanya perangkat di Kantor Desa Mekarsari karena kesibukan dalam penyelenggaraan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selama empat hari berturut-turut.

Kemudian, Didi Aries menceritakan kronologis terkait gambar screenshot dirinya dengan wanita yang diketahui warga Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB.

“Awal mulanya wanita itu (Keyla), karena itu kan dalam video call, bukan saya memposting di izin saya sendiri kan. Saya video call’an sama wanita itu tidak bersuami, tidak tahu punya pacar atau tidak, cuma saya dengan si Key tersebut sudah kenal lama waktu menjadi tim sukses lah gitu. Dia orang Parongpong, ya biasa, waktu itu ketemu di Lembang, pas itu ternyata dia di media, masuk katanya di media minta nomor telepon, habis itu telepon, kadang-kadang dia kan suka Pak Kades biasa minta pulsa atau bagaimana itu sudah biasa kan, karena sudah ada kedekatan,” terangnya.

Disitu, sambung Didi Aries mengatakan, tidak tahu kapan, waktu itu malam-malam, kalau tidak salah video call dia itu, kebetulan saya lagi nyantai.

“Dalam bahasa video call tersebut, maklumlah dia wanita, saya laki-laki. Dia tidak punya suami, saya ya laki-laki punya isteri juga wajar kali, namanya juga lelaki, dalam hal itu saya tidak nyangka saya sudah ada kedekatan dia suka itu, kadang kalau ketemu suka minta bensin, biasanya seperti itu, ya sudah ngobrol-ngobrol video call, disitu saya tidak, masa video call langsung kesitu, kan tidak mungkin, pasti ada cerita, cuma ceritanya lama lah sampai terjadi seperti itu,” paparnya.

Didi Aries mengaku, bahwa tidak mengetahui bahwa gambar screenshot video call tersebut akan disimpan.

“Atau sengaja dia atau gimana, saya tidak tahu, karena saya setiap terhadap manusia yang sudah biasa, yang tidak ada prasangka buruk dalam hal ini, terus tujuannya dia ini disimpan untuk apa, kan saya juga heran. Nah, selang dari, tidak tahu lah empat hari kebelakang kemungkinan, ada yang nge-WA langsung, malah marah-marah, pakai nomor telepon dia (Keyla), saya kira dia atau siapa, yang tahu saya nomor itu ada di cewek tersebut, tapi marah, bahasanya beda, kan saya jadi kaget, apa maksudnya sampai marah-marah ke saya dengan dasar foto yang disimpan oleh dia (Keyla) itu dalam obrolan video call,” ujarnya.

Lebih lanjut, Didi Aries menuturkan, dia mengakui, tidak perlu tahu saya siapa.

“Disini suami, kabogoh (pacar) atau apa, cuma disitu ada pernyataan saya sampai bubar, sampai berantakan lah disitu, ini WA nya. Terus urusannya dengan saya apa, pokoknya saya gini-gini, sampai berantak, terus Key nya kemana, kok HP nya bisa sama orang itu,” ucapnya.

Disinggung oleh Jurnal Polisi News, Didi Aries mengaku, bahwa dia sudah kenal lama dengan Keyla, apakah sebelumnya pernah bertemu hingga melakukan hubungan intim. Didi pun menjawab tidak.

“Cuma biasa-biasa saja, seperti banyak kan Srikandi itu, bukan hanya Key saja, ya biasa lah sudah pada kita, sekarang mah suka teleponan dimana, kalau kesini, Pak Kades saya mau mampir, Pak Kades ini ada warga yang harus diperlukan warga Pak Kades, yang jelas seperti itu lah,” pungkasnya.

Masih dengan Didi Aries mengatakan, kalau saya mempunyai tujuan seperti yang lain, kenapa.

“Dikawin sama saya kalau niat benar, kan begitu. Saya tidak masalah, mau kawin dua atau tiga juga laki-laki, itu bahasa kasarnya, cuma itu sebatas teman saja, itu kan ada teman yang seperti itu,” tukasnya.

Disampaikan oleh Didi, dia menginginkan, kalau memang saya merasa dirugikan oleh orang tersebut, ayo kita ngobrol.

“Saya tidak ada apa-apa, dan saya juga kalau memang dia, Key itu menjadi pacarnya dia, ya sudah silahkan, karena setahu saya kan tidak bersuami. Karena waktu itu saya juga ke Kades Gagan di area situ, Desanya Desa Kades Gagan, malah nyuruh saya datang ke Ustadz Ayuba yang terkenal disitu kan, karena dia itu saudaranya Ustadz itu, banyak lah, karena saya kan silaturahmi ke semua, pasti sama lah pingin lebih banyak saudara, daripada banyak musuh,” tandasnya.

Didi Aries berharap persoalan ini harus segera diluruskan, bahwa Didi tak mempunyai hubungan spesial dengan wanita bernama Keyla.

“Kalau memang mau diluruskan, namanya juga itu pacaran, atau jangankan pacaran, namanya keluarga saja sudah bersuami isteri WhatsApp mah biasa, kan gitu. Tinggal kita ngobrol duduk bareng, ayo kalau memang Key nya mau dan itunya sudah pada mau, ya silahkan, cuma jangan dikaitkan dengan hubungan saya, saya ini bukan apa-apanya, kalau saya pacarnya berarti saya bakal balik ngambek, Key.. kamu ini kenapa berbohong katanya tidak punya pacar, berarti kan gitu,” tuturnya.

Didi mempertanyakan, saat ini Keyla ada dimana, “Wajar kali, ini apakah Key yang berbuat, apakah pacarnya yang berbuat, kalau pacar”.

“Apakah kerjasama Key dengan pacarnya untuk menjebak saya dengan alasan gini-gini, karena saya sekarang posisi ada di Jabatan Kepala Desa, dan saya pun kalau tidak jadi Kepala Desa tidak akan diperlakukan seperti ini. Untuk apa, karena saya tergantung, wah..ini jabatannya Kepala Desa, kalau dipublikasikan, diramaikan berarti pencemaran nama baik Kepala Desa. Kepala Desa mungkin saja dengan adanya tekanan seperti itu, main, kan mungkin saya pandangan seperti itu,” ucapnya.

Key nya ke saya, kalau ada si Key nya, diakhir wawancara eksklusif Didi Aries mengatakan, datanglah sekarang Key nya ke saya atau bagaimana.

“Dengan si pacarnya itu mengklarifikasi bahwa benar tidak pacarnya, saya inginnya begitu, enak kan. Karena tidak ada satu permasalahan yang tidak bisa dibereskan, mungkin seperti itu,” tutupnya.

RED – TIM INVESTIGASI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *