Yeremia Bilang Jangan Ada Percaloan, PPDB Tahun ini Lebih Baik dari Sebelumnya
Banten – jurnalpolisi.id
Sosok Legislator Inspiratif Dr. Yeremia Mendrofa Ketua Komisi V DPRD Banten sudah bilang jangan ada percaloan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMK Tahun Ajaran 2023/2024 di Provinsi Banten. Prinsip penyelenggaraan PPDB secara objektif, transparan, dan akuntabel merupakan kunci suksesnya pelaksanaan PPDB.
“Jangan ada percaloan dan hindari percaloan,” ucap Yeremia Mendrofa Ketua Komisi V DPRD Banten, di kediamannya Perumahan Banjar Wijaya Kota Tangerang, Sabtu, ( 22/07/23 ).
” Seperti halnya Yang sekarang masih Hots pembicaraan mengenai Pendaftaran Peserta Didik Baru ( PPDB) di Provinsi Banten, untuk tahun ini sebenarnya lebih baik dari pada tahun sebelumnya, ” Jelas Yeremi lagi.
” Selama masa PPDB, Komisi V DPRD Banten terus memantau pelaksanaannya, kami mendapatkan banyak temuan dan aduan dari masyarakat, Namun, dari aduan-aduan itu, kami banyak menemukan aduan yang tidak valid. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak lagi dengan memahami juknis dari PPDB, ” Ujarnya lagi.
“ Contohnya anaknya tidak dterima dengan jarak 600 meter. Tapi setelah cek yang diterima ada di-range jarak 500 meter, jadi yah secara sistem pasti tergeser,” kata Yeremi.
Jadi Juknis PPDB Provinsi Banten yang harus kita evaluasi yaitu :
- Sosialisasi Juknis pelaksanaan PPDB harus cukup waktu yg lama, sehingga masyarakat memperoleh waktu yang cukup untuk memahami tatacara dan persyaratan yang harus dipenuhi.
- Kuota afirmasi ekonomi kurang mampu, yatim piatu, Abk/disabikitas harus diperbanyak setidaknya 25 persen dengan persyaratan yg tidak menyulitkan dan tidak disalahgunakan
- Dlm memperkecil ruang titip anak di Kartu Keluarga warga sekitar, sebaiknya alamat KK orang tua kandung sama dgn alamat KK anak kecuali hal tertentu seperti anak yatim piatu
- Kuota Jalur pindah orang tua diperkecil karena rawan disalahgunakan oleh keluarga yang punya kerja mapan.
- Kriteria Sertifikat prestasi non akademik yang diakui harus secara jelas didefinisikan jangan sampai juara bertingkat sampai PON [level nasional] dikalahkan bobot oleh event tertentu yg nama kejuaraan internasional tapi skala lokal yang tidak bertingkat/berjenjang.
- Metode pelaksanaan juknis dimasing-masing sekolah sebisa mungkin seragam, seperti ada yg verifikasinya faktual secara datang ke sekolah ada juga yang hanya verifikasi faktual berdasarkan dokumen yg diupload saja.
- Setiap calon peserta diberikan akun dan punya keleluasaan untuk membatalkan sendiri pendaftarannya tanpa harus kesekolah untuk cabut berkas. Dan selama masa verifikasi [di saat pendaftaran telah tutup] diberikan kesempatan untuk memperbaiki data/dokumen kalo serta merta ditolak hilang kesempatan daftar ulang karena waktu pendaftaran telah tutup atau selesai.
( Ismail Marjuki JPN)