Tokoh Melayu Kultural Minta Pak Edy dan Pak Djohar Ziarah Kemakam Alm.H.Jabarsyah YR

Langkat – jurnalpolisi.id

Menjadi penonton ditanah kelahiran apalagi itu ditanah leluhur sendiri “bukan keinginan dari anak serta keturunan Sultan Langkat”. Kata-kata itu terlontar dari mulutnya Alm.Haji Jabarsyah YR ketika berkumpulnya puluhan zuriat keturunan Sultan Langkat dikediaman H. T.Indra Bungsu di Binjai pada tahun 2012 lalu. Pertemuan yang penuh keakraban antara sanak Sultan Musa,Sultan Azis dan Sultan Mahmud itu “akhirnya menyepakati” Tengku Indra Bungsu menjadi Sultan Langkat. “Walaupun gelar Sultan yang dijabat Haji T.Indra Bungsu terbilang sangat singkat, tapi beliau tidak pernah melupakan andil Alm.H.Jabarsyah dalam perjalanan hidupnya” menjadi Sultan ditanah leluhurnya. Pernyataan itu sengaja diungkapkan T.Syaiful Anhar selaku Sahabat Alm,pada awak media dikediamannya di dusun Tanah Tinggi desa Secanggang, Sabtu,22/7. Penghargaan diberikan Alm.HT.Indra Bungsu pada Alm.H.Jabarsyah layak untuk ditiru oleh Bapak Edy Rahmayadi serta Pak Djohar Arifin selaku Tokoh Melayu yang saat ini sedang berkuasa(punya jabatan -red).Melakukan ziarah ke Alm.H.Djabarsyah YR di Secanggang sangat diperlukan,karena jalan menuju kesana saat ini sedang “rusak” mungkin kedatangan Bapak Edy Rahmayadi dan Bapak H.Djohar Arifin kesana jalan menjadi mulus. Gagasan H.Jabarsyah “pencetus deklarasi” dari Paluh Mutiara desa Secanggang untuk Pak H.Edy Rahmayadi maju menjadi bacalongubsu dan berhasil menikmati jabatan Gubernur Sumut “perlu untuk diingat” Percayalah, masyarakat khususnya etnis melayu tidak akan pernah “lupa orang yang berjasa dan menghargainya”.Pilpres, pileg dan Pilkada sudah dekat “jangan sampai melupakan sejarah” dari Paluh Mutiara jangan pula lupa menyinggahi “Rumah Kedatukan Secanggang” yang kini tanahnya ada masalah. Kalau sempat singgahi juga lokasi tanah adat di desa Secanggang yang luasnya mencapai 280 hektar. Menurut Syaiful “Melayu Kultural” tidak dapat dikendalikan dari satu kantor organisasi. Yang dapat dan biss mengendalikan Melayu Kultural dan Struktur itu hanya satu “Dato’ Sri H. Syamsul Arifin.SE”. Kedepan saya ingatkan pada “dr.Indra” jangan punya ide (pikiran yang macam-macam-red) untuk pilkada Langkat mendatang ujar Syaiful.(kaperwil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *