Ribuan Warga Tumpah-ruah Saksikan Kirab Budaya dan Launching KMB Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Plh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Moh. Jali melaunching KMB (Kampung Moderasi Beragama) di Lapangan Desa Sukorejo Kecamatan Bangorejo yang dilanjutkan dengan kirab Budaya, Sabtu (15/07/2023). Dalam Launching tersebut Sekretaris Pokja KMB Kabupaten Banyuwangi Syafaat membacakan Surat Keputusan Pokja KMB tentang penetapan 3 desa / kelurahan KMB tahun 2023 di Kabupaten Banyuwangi yang salah satunya Desa Sukorejo Kecamatan Bangorejo.

Camat Bangorejo Ahmad Laini menyampaikan bahwa sebuah kehormatan baginya diahir jabatannya dapat menyaksikan salah satu desa dalam wilayah kerjanya ditetapkan sebaagai KMB di Kabupaten Banyuwangi.

Ahmad Laini menyapaikan bahwa diwilayah Kecamatan Bangorejo sebagaimana wilayah lain di Kabupaten Banyuwangi memang dihuni banyak entik dengan berbagai macam Agama dan Budaya, yang unit di Desa Sukorejo adalah tumbuh menjamurnya berbagai perguruan tinggi pencak silat. Hal ini diamini Kepala Desa Sukorejo Samsudin yang menyampaikan bahwa ada sembilan perguruan pencak silat diwilayah desanya.
“semua perguruan pencak silat yang ada diwilayah desa ini kita komunikasikan, sehingga meminimalisir adanya gesekan antar perguruan silat” katanya.
Hal ini dengan mengingat para warga pencak silat tersebut bisa jadi terjadi gesekan hanya akibat hal-hal sepele.

Dalam rangkaian Launching KMB tersebut juga dipadukan dengan kegiatan hari jadi Desa Sukorejo, karenanya juga ditampilkan tarian sumbersuko yang merupakan gambaran dari lahirnya Desa Sukorejo.

“Kirab budaya ini akan diikuti oleh semua unsur yag ada diwilayah Desa Sukorejo sebagai ajang silaturahim antar warga tanpa membedakan etnis maupun agama” kata Samsudin.
Moh. Jali menyampaikan bahwa empat unsur KMB tetap harus kita jaga untuk keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“salah satu indikator KMB adalah penerimaan terhadap kekayaan dan tradisi lokal” kata Jali.
Kepala Sub bagian Tata Usaha tersebut berpesan agar potensi perbedaan yang ada tidak dijadikan penghalang untuk memajukan bangsa, melainkan sebuah sumberdaya untuk merajut harmoni yang kuat.

Tentang istilah KMB, Jali menyampaikan bahwa meskipun yang disebut adalah kampung, namun yang dimaksud disini adalah dalam satu desa, dan bukan hanya sekelompok lingkungan perkampungan kecil saja.

Selain dihadiri perwakilan Pokja KMB Kabupaten Banyuwangi, kegiaatan tersebut juga dihadiri oleh Forpimka Kecamatan Bangorejo dihadapan ratusan pengunjung yang menyaksikan launching KMB yang dihibur dengan berbagai tarian dan penampilan pencak silat dari berbagai perguruan pencak silat.

Sekretaris Pokja KMB Kabupaten Banyuwangi Syafaat menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari Tim penilai yang dibentuk, Desa Sukorejo bersama Desa Rorojampi dan Desa Yosomulyo layak dinaikkan statusnya dari rintisan KMB menjadi KMB.
“sebetulnya semua desa di Kabupaten Banyuwangi layak ditetapkan sebagai KMB, namun kita hanya dibatasi memilih tiga saja untuk tahun ini” kata Syafaat.

Sementara itu melalui saluran seluler, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin menyampaikan bahwa semua KMB yang ada di Kabupaten Banyuwangi bersama KMB lainnya di Indonesia akan dilaunching secara nasional pada tanggal 27 Jui 2023.

“KMB sebagai salah satu motivasi kita untuk tetap menghargai perbedaan di bumi Banyuwangi, mempertahankan nilai-nilai kerukunan antar warga” katanya.
Labih lanjut Amak berharap semua Pokja KMB kecamatan dan Desa / Kelurahan yang ditetapkan sebagai rintisan KMB dapat mengikuti launching KMB secara hybrid.

( Boby JPN )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *