Mangkrak Hampir 2 Bulan, Proyek Pengerjaan Drainase Di Cisaranten Endah Diduga Kuat Jadi Bancakan

BANDUNG, jurnalpolisi.id

Anggaran Pengerjaan Proyek Pembangunan Drainase yang berlokasi di Jalan Cingised, RW 04 Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung diduga kuat jadi ajang bancakan oknum yang tidak bertanggungjawab.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh jurnalpolisi.id dari seorang tokoh masyarakat setempat menyebutkan, bahwa proyek tersebut hampir dua bulan terbengkalai (mangkrak) setelah pembongkaran yang dilakukan pihak pemborong.

Menurut informasi yang diterima olehnya dari pihak pemborong pengerjaan proyek drainase itu menyampaikan, target pengerjaan proyek tersebut diperkirakan dua minggu atau sebelum lebaran selesai.

“Sekarang sudah hampir dua bulan tapi belum diselesaikan. Tidak tau kemana itu (pemborongnya),” ujar Tokoh masyarakat Kelurahan Cisaranten Endah, pada Selasa (16/5/2023).

Terbengkalai atau mangkraknya proyek drainase tersebut, sambungnya mengatakan, diindikasi penyebab sering terjadinya kecelakaan dijalan itu.

Pasalnya, tanah dan pecahan puing-puing material itu, pada saat hujan turun membuat jalan menjadi licin yang diidentifikasi mengganggu pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor sering terjatuh.

Yang lebih parahnya lagi, kabel-kabel dari tihang listrik bergantungan dan berserakan ditempat drainase tersebut.

“Ini baru dibetulin kemarin, karena saya kesal, saya perbaiki sendiri, biaya sendiri, karena kalau ada yang masuk kesini banyak yang jatuh. Yang mau ke konter dan yang mau beli jus, motor masuk jatuh,” beber tokoh masyarakat.

Ia berharap pekerjaan drainase yang terbengkalai itu segera diselesaikan.

“Pemborongnya tidak ada, yang menyelesaikannya tidak ada, jadi mau ngadu kemana, minta pertanggungjawabannya kesiapa. Pemerintah setempat tidak ada, tanya ke Kelurahan tidak tau katanya,” imbuhnya.

Kemudian, berdasarkan pantauan jurnalpolisi.id dilapangan, terlihat bahan material untuk pengerjaan proyek drainase yang berserakan didepan pintu masuk rumah warga.

Sementara, menurut informasi yang diterima jurnalpolisi.id dari warga setempat, diduga pihak pemborong memberikan suntikan dana koordinasi kepada sejumlah orang diwilayah untuk mengamankan proyek drainase yang dikerjakan olehnya.

Selanjutnya, jurnalpolisi.id berupaya mendatangi rumah Ketua RW 04 guna melengkapi informasi terkait objektifitas pemberitaan. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, Ketua RW 04 tidak ada ditempat.

Dihari yang sama, jurnalpolisi.id mendatangi Kelurahan Cisaranten Endah, saat dikonfirmasi Sekretaris Lurah sekaligus menjabat sebagai Plt. Lurah Itang Mubarok menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya pungutan yang dilakukan oleh sebagian orang kepada pihak pemborong proyek drainase.

“Terkait pungutan-pungutan yang dilakukan oleh sebagian orang, untuk konfirmasi bahwa kami tidak pernah meminta pungutan dari pihak kelurahan,” katanya.

Intinya, lanjut Itang menuturkan, kami tidak mengetahui, karena ini murni pekerjaan yang dilaksanakan oleh dinas terkait.

“Kalaupun memang ada kecelakaan, jujur sampai dengan saat ini kami tidak pernah mendengar atau menerima laporan langsung dari warga. Yang kami terima laporan langsung dan kami tangani secara cepat adalah terkait adanya pemasangan atau keberadaan tihang jaringan internet yang ada dilokasi pekerjaan (proyek drainase),” terangnya.

Terkait adanya informasi bahwa pekerjaan drainase yang terbengkalai hampir dua bulan itu menjadi penyebab sering terjadinya kecelakaan pada pengguna jalan khususnya sepeda motor, pihak Kelurahan Cisaranten Endah merespon laporan warga.

“Tentunya kami juga akan merespon laporan warga, barangkali nanti kami akan simpan Linmas disitu pengamanan di jam-jam sibuk tentunya. Dan yang keduanya, mungkin kami akan menyapu, barangkali itu yang akan kami laksanakan, kami akan coba menyisir area itu untuk membersihkan dari krikil,” imbuhnya.

Disinggung jurnalpolisi.id, apakah pihak Kelurahan Cisaranten Endah mengetahui pihak pemborong yang mengerjakan proyek drainase yang mangkrak tersebut. Itang pun menjawab tidak mengetahui.

Tak berhenti sampai disitu, jurnalpolisi.id juga mendatangi Camat Arcamanik dikantornya guna melengkapi informasi terkait objektifitas pemberitaan. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Hingga berita ini ditayangkan, jurnalpolisi.id masih berupaya mencari tahu nama perusahaan yang mengerjakan proyek drainase yang terbengkalai hampir dua bulan itu, dan investigasi masih terus berlanjut.

TIM INVESTIGASI JPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *