Kapolres AKBP Budi: Pertahankan Rohul Zero Titik Api, Seluruh Pihak Tetap Waspada Dan Siaga Karhutla
Mei 21, 2023
Rokan Hulu, jurnalpolisi.id
Meski tidak adanya terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta Zero Titik api di wilayah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), tapi sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla bersama antara pemerintah daerah, TNI, Polri, Dunia Usaha, Masyarakat Peduli Api (MPA) di 16 kecamatan di Rohul bisa ditingkatkan ke depan.
“Memasuki musim kemarau, potensi Karhutla bisa terjadi kapan saja. Tapi itu bisa diantisipasi, bila ada komitmen dan tanggungjawab bersama serta kerjasama seluruh elemen dan komponen Masyarakat di Negeri Seribu Suluk,” kata Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH Sabtu (20/5/2023).
‘’Mari kita pertahankan wilayah Kabupaten Rohul ini zero titik api, tingkatkan sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla,” ujarnya
“Karena tak hanya menjadi tugas tanggungjawab pemerintah daerah, Polri, TNI. Tapi merupakan tanggungjawab bersama seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menjaga daerah ini kita terhindar dari Karhutla,’’ ungkapnya
Eks, Kasubdit Min Regident Polda Riau ini mengaku Karhutla di wilayah Kabupaten Rohul masih dapat dikendalikan.
Hal ini berkat sinergitas, upaya dan kerja keras dari seluruh pihak baik itu pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, MPA dalam melaksanakan langkah-langkah strategis secara bersama melakukan pencegahan Karhutla.
‘’Saat ini, berkat kerja keras dan sinergitas seluruh pihak dan Pemeritah, baik TNI-Polri, BPBD, MPA serta dunia usaha. Maka Karhutla di Kabupaten Rohul masih dapat dikendalikan. Tapi kita tidak bisa lengah, tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla,’’ tuturnya.
Untuk mempertahankan, tidak terjadi Karhutla, Kapolres menyebutkan, selain melakukan patroli rutin, Polres Rohul beserta Polsek jajaran, TNI, Camat, Kades, Lurah melakukan sosialiasi kepada masyarakat akan dampak terjadinya Karhutla.
Selain telah menggelar apel gelar pasukan penanggulangan Karhutla, lanjutnya, Pemda bersama Polres Rohul telah menggelar rapat koordinasi (Rakor) Analisa dan Evaluasi (Anev) tingkat Kabupaten Rohul.
Bahkan, lewat program Jumat Curhat Presisi rutin sekali sepekan Kapolres, mensosialisasikan antisipasi dan pencegahan Karhutla
“Kepada masyarakat dan jamaah masjid yang dikunjungi secara bergiliran, dengan mengimbau bersama-sama menjaga wilayahnya agar tidak terjadi Karhutla,” katanya
Kapolres menjelaskan, berdasarkan informasi prakiraan Cuaca dari BMKG, pada bulan Juni mendatang diprediksi akan terjadi musim kemarau panjang, puncaknya pada September dan diperkirakan Oktober sudah normal.
Sebagai antisipasi dan pencegahan Karhutla, AKBP Budi mengatakan melakukan mapping daerah yang rawan terjadinya Karhutla serta inventarisasi kekuatan personil gabungan dan peralatan untuk melakukan pemadaman serta pendingan karhutla.
Di samping menggandeng dan tingkatkan koordinasi, komunikasi kerjasama secara proaktif dan kolaboratif dengan semua unsur terkait.
‘’Kita berharap para Kapolsek, Camat dan Danramil dibantu dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades dan Lurah serta MPA di 16 kecamatan, untuk melakukan upaya preemtif dan preventif dalam pencegahan dan penanganan karhutla di Kabupaten Rohul,’’ terangnya.
Dia meminta secara rutin melakukan pengecekan terhadap perlengkapan dan peralatan Karhutla yang ada di masing-masing Polsek serta instansi terkait. Dengan memastikan ketersediaan embung dan kanal bloking yang ada pada areal perusahaan dan pemukiman masyarakat. Apabila tidak berfungsi segera diperbaiki.
‘’Sesuai arahan Pak Kapolda Riau, kita sudah lakukan rutin sekali sepekan Forum Group Diskusi (FGD) maupun rapat koordinasi, baik di Polres Rohul maupun tingkat kecamatan sampai tingkat desa, dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla sekaligus memberikan himbauan terkait bahaya dan dampak karhutla,’’ terangnya.
Di samping meningkatkan kemampuan personil dalam penanganan karhutla melalui Bimtek dan pelatihan bersama, Kapolres mengajak seluruh personil dan stakeholder lainnya untuk mengaktifkan aplikasi Dasbor Lancang kuning serta melengkapi dengan foto kegiatan dengan Timstam Camera.
Terkait oknum yang sengaja membuka lahan perkebunan yang mengakibatkan terjadinya Karhutla, Kapolres menegaskan akan ditindak tegas dan terukur melalui upaya Gakkum terpadu terhadap pelaku pembakaran hutan lahan baik individu dan korporasi.
Mesti telah melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan rasa tanggungjawab terhadap wilayahnya. Polres Rohul mendorong kepala desa dan Lurah se Rohul untuk membentuk Kampung Bebas Api.
‘’Polda Riau mengadakan lomba Kampung Bebas Api. Guna mendorong semua aparat dan masyarakat di pedesaan untuk mencegah terjadinya Karhutla di sekitarnya. Dengan adanya Kampung Bebas Api, ada rasa tanggungjawab menjaga wilayahnya. Ini dinilai sangat efektif untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Rohul,’’ ujarnya.
Dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla, lanjutnya melibatkan seluruh Polsek, Camat, Danramil, Kades, Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas se Rohul. Dengan melakukan upaya preemtif dalam menyampaikan himbauan dan edukasi masyarakat yang membuka lahan tidak dengan cara dibakar, agar tepat sasaran dalam hal ini daerah yang rawan karhutla.
Selain menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di daerah rawan karhutla, lanjutnya, setiap hari lakukan patroli gabungan baik dari BPBD, Polri dan TNI tingkat kecamatan dan desa.
Namun sangat diperlukan saling introspeksi dan koordinasi dengan intens melaksanakan rakor pencegahan Karhutlpencegahan Karhutla. Tujuannya tidak lain, untuk saling mengisi. Tidak hanya satu instansi, tetapi lembaga terkait.
‘’Penanggulangan Karhutla di wilayah Kabupaten Rokan (Rohul) kita lakukan dengan konsep kebersamaan, kolaboratif dan kerjasama yang baik, dengan mengedepankan pencegahan dan langkah-langkah manakala ada titik api atau hot spot yang timbul di Kabupaten Rohul,’’ tuturnya.
(Humas Polres Rohul)