WNA Ilegal Buka Lapak Judi, Didalam Gudang Pupuk Ali Opek, Capai Ratusan Juta Omzetnya Perhari
Medan – jurnalpolisi.id
Di Sumut ramai kian adanya Perjudian, warga pribumi, warga keturunan Chinese dan juga warga negara asing semakin merajalela menjadi bandar judi. Minggu (5/3/2023).
Cai Ke Alias Ceeng Siong Alias Edy, Warga Negara Asing (warga imigran) ini terang-terangan membuka lapak perjudian di jalan Wahid Hasyim depan Markas Besar Brimob Medan, Sumatera Utara.
Adanya informasi diperoleh, sebuah gudang di lahan berpagar biru di duga telah disulap menjadi las Vegas yang setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah.
Cai Ke Alias Ceeng Siong Alias Edy pendatang imigran mendapat kan omzet mencapai ratusan juta perhari, dari lapak perjudian tersebut.
Dari pantauan awak media, tampak lokasi berpagar biru dan paduan cat tembok coklat muda, keramaian mulai tampak di sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu pagar langsung dibuka penjaga ketika pengunjung berdatangan dengan mengendari mobil dan sepeda motor.
“Lihat bang, pagar dibuka kalau ada pengunjung datang. Jam 11 lah mulai berdatangan sampai pagi,” kata Ramli yang mengaku salah satu warga sekitar yang resah dengan keberadaan lokalisasi yang diduga kuat las Vegas.
Kemudian diketahui bila lokasi tersebut merupakan lokasi baru yang beroperasi sekitar 2 bulan lalu.
“Pastinya buka kapan kami pun kurang monitor. Karena awalnya kami curiga banyak yang datang ke lokasi sedangkan didalam keknya hanya tinggal lahan kosong. Kami curiga sebulan inilah,” lanjut Ramli.
Sementara itu, warga lain oun menyebut nama yang diduga pemilik dan pembuka lahan las Vegas ini.
Lokasi Ketangkasan Mesin Judi Jekpot di Grebek, Belasan Unit Disita.
“Kami dengar ada nama panggilan bos Edy, kalau nama aslinya disebut Cai Ke Alias Ceeng Siong, yang tinggal di Lubuk Pakam,” sebut Rusdi.
Sedangkan awak media yang hendak meninjau ke lokasi dihadang petugas jaga. Sehingga konfirmasi belum berkenan diberikan pihak pengelola terkait dugaan lokalisasi las Vegas ini.
“Dari mana bang, kalau dari media kami no coment ya,” ujar petugas jaga menolak pertanyaan sejumlah awak media yang datang.
Dari informasi tersebut, Kepolisian dan TNI (APH) di minta bertindak tegas. “Ini harus segera diselidiki dan harus ditindak lanjuti secepatnya,” ujar Roni Simanjuntak, praktisi hukum asal medan.(tim)