Wasek 1 Brigade Anak Serdadu : CVS Bukan Wartawan tapi Preman
Medan- jurnalpolisi.id
Setelah viral beberapa waktu lalu adanya seseorang yang menurut pemberitaan ini ialah seorang wartawan berinisial CVS, yang diduga menerima suap dari pemilik karaoke Valentine berbuntut panjang.
Oknum yang diduga wartawan tersebut ketika diberitakan oleh beberapa media karena, diduga telah menerima suap dari pemilik karaoke Valentine tersebut dan diberitakan oleh beberapa media online merasa tidak senang dengan adanya pemberitaan yang menyudutkan dirinya dan langsung mencari wartawan yang memberitakannya tersebut dengan maksud ingin membuat perhitungan.
Namun anehnya oknum wartawan berinisial CVS tersebut, begitu bertemu dengan wartawan yang memberitakannya tersebut bertindak diluar perkiraan dengan mengajak wartawan yang memberitakannya untuk berkelahi. Disinilah kelihatan bahwa oknum wartawan berinisial CVS tersebut diduga bukan wartawan tetapi preman.
Bahkan saat itu meskipun telah dilerai oleh rekan – rekan sesama wartawan tetapi CVS mengatakan bahwa dirinya tidak takut masuk penjara dan meyakini dirinya tidak akan diamankan Polisi bila melakukan tindak pidana penganiayaan. Ucapan tersebut didengar oleh seluruh rekan – rekan media.
Disinilah ketahuan ya, bahwa CVS adalah diduga Preman bukan wartawan dan patut diduga juga bahwa dirinya menggunakan kartu pers untuk melindungi diri agar dikira wartawan. Karena yang diketahui apabila ada seseorang yang keberatan dengan sebuah pemberitaan dapat mengajukan gak jawab, bukan mengajak berkelahi.
Awal kasus ini bermula dengan dilaporkannya CVS oleh Pemilik Karaoke Valentine ke Dewan Pers dan juga kepolisian, disaat dilaporkan tersebut dirinya meminta bantuan kepada rekan – rekan sesama wartawan agar membantu kasusnya tersebut. Saat itu rekan – rekan media bersedia membantu CVS dengan ikhlas. Namun saat CVS dibantu dan melaporkan kembali pemilik Karaoke Valentine ke pihak kepolisian, disinalah kecurangan itu terjadi, dengan alasan masih keluarga dengan pemilik Karaoke Valentine. Dirinya mencabut laporan ke Polisi tanpa diketahui rekan – rekan yang telah membantunya, patut diduga disinilah terjadinya penyuapan terhadap CVS agar menarik laporannya di Kepolisian Polresta Deli Serdang.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Kadek membenarkan bahwa CVS mencabut laporannya. Ketika ditanyakan mengapa bisa dicabut, sang Kasat Reskrim pun meminta agar wartawan menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Namun ketika ditanyakan oleh rekan – rekan media, CVS mengatakan bahwa pemilik Karaoke tersebut masih keluarganya. Kalau masih keluarga kenapa dari awal minta bantu untuk dilaporkan ke Polresta Deli Serdang, disinilag kejanggalan itu terjadi akibat ketidak jujuran CVS tersebut membuat rekan – rekan media yang telah membantunya merasa dikibuli oleh CVS.
Dilain tempat, Wakil Sekretaris 1 DPD Brigade Anak Serdadu (BAS) Provinsi Sumatera Utara Roy Nasution ketika dikonfirmasi pada Jum’at (10/03/2023) sekitar pukul 14.00 Wib tentang perihal adanya pencabutan laporan yang dilakukan oleh CVS mengatakan dengan nada datar, bahwa perilaku CVS ini tidak menunjukkan bahwa dirinya seorang Wartawan tetapi lebih kepada preman. Sebab yang namanya wartawan pasti memiliki bahasa santun dan membuat hak jawab apabila dirinya diberitakan, bukan mengajak duel. Diketahui juga bahwa CVS ini diduga dipecat dari medianya yang lama karena masalah ini, untuk itu Roy Nasution yang juga Koordinator Pimpinan Pusat Community Of Journalist Indonesia meminta kepada rekan – rekan media agar tidak perlu membantu orang yang seperti ini, terutama rekan – rekan yang tergabung di Community Of Journalist Indonesia. Sebab wartawan yang seperti ini patut disebut Wartawan Mansor (Makan Sorangan) karena bila hasratnya sudah terpenuhi maka dirinya tidak perlu dengan kawan yang membantu dirinya. Ini yang disebut Pecundang bukan Ksatria, demikian kata Roy Nasution kepada rekan – rekan yang menemuinya di sebuah cafe di Kompleks MMTC pancing pada hari ini.(kaperwil)