Puluhan Hektar Lahan Pertanian Di Wilayah Desa Giri Sasak Terancam Gagal Tanam Padi di MT II.
Lombar – jurnalpolisi.id
Puluhan hektar lahan pertanian produktif diwilayah Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat terancam gagal tanam padi di Musim Tanam ke II (MT II) 2023. Pasalnya air Bendung DI Batujai ditutup untuk sementara waktu guna kepentingan pengerjaan proyek irigasi yang sementara dikerjakan oleh kontraktor mulai dari BJ 7- BJ 13.
Proyek Rehabilitasi Jaringan irigasi DI Batujai itu dikerjakan oleh PT. Dabakir Putra Mandiri sesuai kontrak kerja No. 02.03.AS/KONT/SK.IRWA I/873 senilai 11 Milyar lebih.
Menurut Pekasih wilayah Lendang Kuripan Harman bahwa subaknya saat ini sangat membutuhkan air untuk pengolahan sawah dan menanam padi. Namun diduga karena untuk kepentingan kontrakto/proyek oleh oknum pegawai irigasi bendungan ditutup untuk sementara waktu, sementara curah hujan sangat kurang di wilayahnya, jelasnya.
Kami sudah suarakan melalui Ketua P3A, GP3A bahkan IP3A bahkan lewat WA Grup Irigasi agar sementara waktu di disaat musim pengolahan tanah dan menanam padi di MT II ini jangan dulu menutup air bendungan Batujai, nanti ditutup setelah semua subak selesai menanam padi (nowong). Namun maaf tidak di tanggapinya.
Ya ..inilah akibatnya, kami selaku Pekasih menjadi beban moral dengan petani, ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat HK.L Winengan yang dikonfirmasi media ini (13/3) mengatakan ia minta agar Pengamat Irigasi segera membuka air Bendungan Batujai untuk menyelamatkan petani yang sangat membutuhkan air saat ini, kita harus mengutamakan petani,
Kita sangat mendukung proyek itu, tapi kita harus mengutamakan kepentingan petani untuk menjaga ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan pangan di Daerah dan Nasional,
Apakah kami harus bersurat atau menemui Bapak Pengamat, Kadis Pertanian Loteng, atau Bupati Loteng untuk menyampaikan hal ini baru akan dibuka air bendungan DI Batujai tersebut, Jangan lah seperti itu, jangan sampai terganggu MT II tegasnya
Kalau penutupan air itu untuk kepentingan proyek (kontraktor) dan akan berdampak pada terganggunya MT II sehingga akan berpotensi pada gagalnya menanam padi di wilayah Lombok Barat, maka hal itu sangatlah disayangkannya.
Petani itu adalah pahlawan, jika petani dan pertanian kita terganggu maka ketersedian dan kebutuhan pangan di daerah dan nasional pasti terganggu, pungkasnya. (Ms)