Pengembangan Budaya dan Seni Indonesia di Media Digital akan Pemahaman Edukasi Berita Hoax di Kabupaten Purbalingga

Purbalingga – jurnalpolisi.id

Rangkaian kegiatan pengenalan dan pemahaman literasi digital akan berita hoax. yang mungkin bagi masyarakat awam perlu sekali adanya informasi dan pemahaman ini salah satu narasumber dari Relawan Mafindo, Fidya laela sari yg memaparkan masyarakat anti fitnah Indonesia. Yang bergerak di bidang anti Hoak,dan juga memberikan informasi anti bohong. Dan mafindo sendiri juga sebagai relawan aktif sebagai fasilitator kuat nalar dan jg memberikan edukasi literasi digital di masyarakat.

Permasalahan yang saat ini perlu dibahas adalah tantangan budaya bermedia digital yang saat ini kita sudah masuk dalam Era digital yg serba mudah dan gampang. Banyak sekali manfaat, namun pasti tidak sedikit dampak yang diterima secara segi negatifnya.dan tidak pandang bulu akan dampaknya bisa terkena akan sisi negatifnya.

Tantangan yang kita terima dalam bermedia digital yang mengaburnya wawasan kebangsaan . Salah satunya .secara global,Indonesia masuk sebagai salah satu negara yg tidak sopan se-Asia tenggara. Untuk itulah tantangan bagi kita untuk bisa menjadi digital sitizen yang baik.menjadi warga digital yg baik.menipisnya sopan santun dan menghilangnya budaya kultural Indonesia dan media digital menjadi Panggung media Asing.

Adanya kebebasan berekspresi yg keblabasan, dan lainnya. Dari beberapa Tantangan yang kita dapatkan itu maka perlu bagi kita untuk bagaimana mengatasi dan menghambat dan mengikis adanya tantangan negatif yang ada itu. Banyaknya konflik yang juga bisa memecah belah persatuan yang ada. Kearifan lokal yang masih baik dalam budaya sebagai benteng bersama untuk menyatukan keanekaragaman budaya, adat, tradisi dalam kesatuan republik Indonesia.

Empat pilar berinteraksi digital gerakan nasional yang digunagkan oleh pemerintah. Literasi digital itu adalah membaca digital. kita harus mampu bisa membaca di era digital. Empat pilar digital itu antara lain adalah: Digital skill atau cakap digital. Kita harus paham dan tau pemakaian akan alat digital yang ada sekarang ini. Selanjutnya adalah digital etik atau etika digital yang mampu berpikir secara rasional dan menyesuaikan diri dengan etika-etika atau norma yang dalam dunia digital.

Budaya digital itu bagaimana kita mampu membangun wawasan kebangsaan nilai nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari hari khususnya dalam ruang digital.

Digital safety itu adalah keamanan dalam digital yang mungkin kita sebagai user digital mampu meningkatkan kesadaran dalam peningkatan data pribadi. Sering adanya info akan Kebocoran data. Itu salah satunya budaya digital sama dengan budaya pancasila. Kita sebagai warga digital yg baik mampu mengimplementasikan atau menggunakan nila nila pancasila secara baik dan benar.

Yang jelas lagi masyarakat bisa berpikir kritis dan lebih memahami dan sharing agar tidak terjebak akan berita hoax atau informasi bohong yang belum jelas kebenarannya.

Joko susilo, sebagai moderator budaya juga memaparkan akan peran seni budaya yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan di dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya masyarakat desa prigi kecamatan Padamara kabupaten purbalingga. Kegiatan literasi digital ini diselenggarakan mulai tanggal 4-5 Maret 2023 oleh Kementrian komunikasi dan informatika (Kominfo) yang dibarengi dengan hiburan kesenian campursari, event lomba bola voly dan terakhir akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dalang Bima sety aji.

(Arif JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *